Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan pada Rabu, 12 Maret 2025, bahwa tidak ada warga Palestina yang akan diusir dari Jalur Gaza, meskipun ia terus melanjutkan rencananya untuk mengambil alih daerah tersebut.
"Tidak ada yang akan mengusir warga Palestina," kata Trump menanggapi pertanyaan wartawan saat ia menjamu pemimpin Irlandia Micheal Martin di Ruang Oval.
Komentar presiden tersebut muncul setelah Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich mengatakan pada hari Minggu, 9 Maret 2025, bahwa Tel Aviv akan membuka kantor "Otoritas Emigrasi" baru di bawah Kementerian Pertahanan untuk mengelola pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza. Ia mengatakan rencana tersebut mendapat dukungan dari pemerintahan Trump.
"Berbagai pejabat dalam pemerintahan berulang kali mengatakan kepada saya, 'Kami tidak akan membiarkan 2 juta Nazi tinggal di luar pagar,'" kata Smotrich, mengacu pada warga Palestina di Gaza.
"Dulu, adalah hal yang tabu untuk berbicara tentang orang-orang yang meninggalkan Gaza, tetapi sekarang orang-orang yang gila adalah yang paling realistis. Tidak hanya realistis, tetapi itu satu-satunya rencana yang realistis," tambahnya, dikutip dari ANews, Kamis 13 Maret 2025.
Menteri tersebut, yang telah menyangkal keberadaan rakyat Palestina, mengatakan Tel Aviv bekerja sama dengan pemerintah AS untuk menentukan negara mana yang akan menerima mereka yang mengungsi paksa dari Gaza.
Usulan yang sangat kontroversial itu muncul setelah Trump mengusulkan pada bulan Februari untuk mengambil alih kepemilikan Gaza, mengusir warga Palestina dari tanah air mereka dan menempatkan mereka di tempat lain. Rencana tersebut telah banyak dikritik oleh negara-negara di seluruh dunia, dan dikritik sebagai bentuk pembersihan etnis.
Lebanon-Israel Lakukan Pembicaraan Diam-diam, Ini yang Dibahas
Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan bahwa Amerika Serikat memfasilitasi pembicaraan antara Lebanon dan Israel
VIVA.co.id
13 Maret 2025