AS, VIVA – Jumlah orang yang hidup tanpa tempat tinggal di Amerika Serikat meningkat drastis pada tahun 2024. Laporan terbaru dari Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan AS (HUD) mencatat lebih dari 771.000 orang mengalami tunawisma pada satu malam di bulan Januari.
Dilansir dari Al Jazeera, angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah dengan kenaikan sebesar 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Tunawisma di kawasan kumuh Silicon Valley.
Photo :
- http://blog.rumah.com
Tunawisma di AS mencakup orang-orang yang tinggal di tempat penampungan darurat, perumahan sementara atau di lokasi yang tidak layak seperti di jalanan. Namun, laporan ini tidak memasukkan mereka yang tinggal bersama teman atau keluarga karena tidak memiliki tempat tinggal sendiri.
Salah satu hal yang paling mengkhawatirkan dalam laporan ini adalah meningkatnya jumlah anak-anak yang mengalami tunawisma. Tahun ini, hampir 150.000 anak hidup tanpa tempat tinggal, naik 33 persen dari tahun sebelumnya. Anak-anak menjadi kelompok yang paling terdampak oleh krisis ini.
“Antara tahun 2023 dan 2024, anak-anak (di bawah usia 18 tahun) merupakan kelompok usia yang mengalami peningkatan tunawisma terbesar,” demikian temuan laporan tersebut.
HUD menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama meningkatnya tunawisma adalah kurangnya perumahan yang terjangkau. Selain itu, inflasi yang terus naik, pendapatan rumah tangga yang stagnan dan bencana alam seperti kebakaran hutan di Maui juga berkontribusi pada krisis ini.
“Krisis perumahan terjangkau nasional yang makin memburuk, inflasi yang meningkat, upah yang stagnan di kalangan rumah tangga berpendapatan menengah dan bawah, dan efek berkelanjutan dari rasisme sistemik telah meregangkan sistem layanan tunawisma hingga ke batas maksimalnya,” bunyi laporan departemen tersebut
Di berbagai kota, semakin banyak muncul tenda-tenda dan perkemahan darurat yang dihuni oleh tunawisma. Meski ada upaya dari pemerintah kota untuk membantu mereka seperti menyediakan tempat penampungan sementara, beberapa kota justru mengambil tindakan keras yang dikritik karena dianggap tidak manusiawi.
Laporan ini mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Organisasi seperti Koalisi Perumahan Berpendapatan Rendah Nasional meminta pemerintah untuk segera bertindak.
Mereka menekankan pentingnya investasi dalam pembangunan rumah terjangkau dan memberikan perlindungan bagi kelompok rentan, terutama anak-anak.
Halaman Selanjutnya
HUD menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama meningkatnya tunawisma adalah kurangnya perumahan yang terjangkau. Selain itu, inflasi yang terus naik, pendapatan rumah tangga yang stagnan dan bencana alam seperti kebakaran hutan di Maui juga berkontribusi pada krisis ini.