Selasa, 18 Maret 2025 - 19:20 WIB
VIVA – Dua prajurit TNI Angkatan Darat, pelaku penembakan maut terhadap tiga anggota Kepolisian Resor Way Kanan, Lampung, telah diringkus dan menjalani proses penyelidikan di Detasemen Polisi Militer (Denpom) Kodam Sriwijaya.
Kedua prajurit TNI itu yakni Pembantu Letnan Satu (Peltu) Lubis dan Kopral Kepala (Kopka) Basarsyah. Mereka diamankan beberapa jam setelah menembak mati tiga anggota Polsek Negara Batin yang sedang melakukan penggeberekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik.
Menurut Kepala Penerangan Kodam Sriwijaya, Kolonel Inf E.S Putra Siregar dalam siaran resmi dilansir VIVA Militer, Peltu Lubis merupakan Komandan Subramil Negara Batin, sedangkan Kopka Basarsyah merupakan anggotanya.
VIVA Militer: Jenazah 3 polisi.
"Sudah kita cek dan lakukan pemeriksaan," kata Kolonel Inf E.S Putra Siregar
Meski kasus ini sudah menemui jalan terang dengan penangkapan dua prajurit TNI Angkatan Darat sebagai orang yang diduga menembak mati tiga anggota polisi, tapi ternyata ada kesatuan lain di lingkungan TNI yang jadi korban informasi sesat.
Jadi, ada salah satu akun media sosial yang menyebarkan informasi sesat bahwa salah satu pelaku adalah prajurit Korps Marinir, TNI Angkatan Laut.
Enggak cuma itu saja, tanpa mengkonfirmasi kebenarannya kepada Korps Marinir, akun itu menyebar foto seorang prajurit hantu laut seolah beliau adalah pelaku tragedi berdarah Way Kanan itu.
VIVA Militer: Jenazah 3 polisi.
Korps Marinir pun beraksi keras atas tindakan penyebaran informasi sesat itu. Berikut pernyataan resmi Penerangan Korps Marinir TNI Angkatan Laut.
"Pengumuman resmi. Waspada foto hoaks terkait foto prajurit Marinir pada berita tewasnya anggota polisi saat penggerebekan sambung ayam di Way Kanan Lampung yang diupload akun Twitter Khatulistiwa Indonesia”pada tanggal 17 Maret 2025 Pukul 23.30 WIB.
Kepada seluruh masyarakat, Dengan ini kami menyampaikan klarifikasi terkait beredarnya foto Prajurit Marinir di berita tersebut yang menginformasikan adanya dugaan pembunuhan anggota polisi, yang disertai dengan foto prajurit Marinir. Kami tegaskan bahwa foto Prajurit Marinir tersebut adalah tidak benar dan merupakan berita hoaks yang dapat menyesatkan serta menimbulkan keresahan di masyarakat serta merugikan Instansi Korps Marinir.
Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya, jangan mempercayai berita yang beredar tanpa memastikan kebenarannya dari sumber resmi.
Cek fakta dan sumber berita, pastikan informasi berasal dari instansi yang berwenang seperti TNI, Polri, atau media terpercaya.
Tidak menyebarluaskan informasi yang tidak terverifikasi, hindari menyebarkan berita yang belum terbukti kebenarannya agar tidak memperkeruh situasi.
Kami menegaskan bahwa Korps Marinir TNI AL menjunjung tinggi profesionalisme, kedisiplinan, dan soliditas dalam menjaga kedaulatan NKRI. Oleh karena itu, segala bentuk penyebaran berita hoaks yang dapat mencoreng nama baik institusi akan ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi. Jika ada pertanyaan atau klarifikasi lebih lanjut, silakan menghubungi instansi terkait."
Halaman Selanjutnya
Enggak cuma itu saja, tanpa mengkonfirmasi kebenarannya kepada Korps Marinir, akun itu menyebar foto seorang prajurit hantu laut seolah beliau adalah pelaku tragedi berdarah Way Kanan itu.