Ambisi BYD Menjadi Pil Pahit yang Ditelan Dealer Hingga Mobil China Perang Harga

1 day ago 12

Selasa, 3 Juni 2025 - 12:32 WIB

VIVA – BYD berambisi menjadi brand terlaris di Tiongkok dengan penjualan 5,5 juta unit sepanjang tahun ini. Namun keegoisan itu menjadi pil pahit yang ditelan jaringan dealer mereka, bahkan sampai ada yang gulung tikar.

Lebih dari 20 dealer BYD milik Shandong Qiancheng Holding Co., Ltd yang tersebar di provinsi Shandong tutup, setelah mengalami krisis operasional sejak April 2025, dan lebih dari 1.000 konsumen terlantar.

Dealer BYD tutup di Shandong, China

Berdasarkan dokumen internal Qiancheng Group, 17 April menjelaskan bahwa BYD yang sudah melakukan kesalahan akibat kebijakan yang mereka buat, karena ambisinya ingin mencatatkan penjualan terbanyak.

"Dalam dua tahun terakhir, penyesuaian kebijakan dealer BYD telah memberikan tekanan yang sangat besar pada pengelolaan arus kas kami (pengiriman unit melimpah),” tulis keterangan Qiancheng.

Pengiriman pabrik ke dealer atau wholesales yang tidak sesuai permintaan retail juga memaksa sejumlah jaringan penjualan BYD untuk menggelar diskon besar-besaran agar unit yang menumpuk bisa habis terjual.

Memasuki 23 Mei 2025, tercatat ada 22 model mobil listrik dan hybrid BYD yang diganjar diskon besar-besaran hingga potongan harga tertinggi tembus di angka 53 ribu yuan, atau setara Rp120 juta.

Diskon yang diberikan meliputi seri BYD Dynasty, Ocean, dan Seagull, serta Seal 07 DM-I yang harganya turun menjadi 102.800 yuan atau sekitar Rp232,6 juta, termasuk dengan insentif dari pemerintah.

Promo dalam bentuk potongan harga tersebut sudah tiga kali dilakukan seluruh jaringan dealer BYD di tahun ini, yang dimulai dari akhir Maret 2025. Diskon itu diberikan karena stok unit menumpuk, ditambah pangsa pasar mobil listrik yang sudah jenuh.

Sejak BYD menerapkan diskon, perang harga sesama mobil China terjadi. Hampir semua brand lokal yang menjadi penguasa pasar melakukan hal serupa agar penjualannya tidak tersaingi, seperti Geely, Chery, dan SAIC-GM.

Mobil listrik Geely Geome Xingyuan

Photo :

  • VIVA.co.id/Muhammad Indra Nugraha

Geely Geome Xingyuan sebagai mobil listrik terlaris di Tiongkok yang mengalahkan Seagull dalam periode Januari-April tahun ini ikut diberikan diskon, sehingga harganya mulai dari 59.800 yuan atau setara Rp135,7 juta.

Kemudian Chery Tiggo 3X memangkas harganya menjadi 34.900 yuan atau setara Rp79 juta. Atas kegaduhan perang harga tersebut, sejumlah produsen bersama regulator buka suara karena khawatir berdampak buruk.

Melalui laporan Carnewschina, Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok dan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi sudah mengeluarkan peringatan terhadap perang harga yang tidak teratur tersebut.

Keduanya menyebutkan bahwa terjadinya perang harga dengan diskon itu berdampak, pada penurunan di seluruh industri terkait dari 4,3 persen, pada 2024 menjadi 3,9 persen pada kuartal pertama 2025.

Media pemerintah menyuarakan kekhawatiran ini, dengan People's Daily memperingatkan bahwa diskon yang agresif dapat mengulangi kesalahan seperti sepeda motor China yang akhirnya tersingkir dari Asia Tenggara.

Sementara pernyataan Ketua Great Wall Motors (GWM), Wei Jianjun, menyebut, situasi itu dengan ‘Evergrande’ dari sektor otomotif, yang menuduh BYD mengandalkan utang, dan memeras pemasoknya.

Kemudian menurut Ketua Chery, Yin Tongyue, menggambarkan partisipasi perusahaan dalam pemotongan harga sebagai "paksaan." Geely menekankan perlunya bersaing berdasarkan nilai, bukan harga.

Di balik layar, beberapa eksekutif khawatir akan penurunan kualitas, seperti menurunkan baja bodi atau komponen penting, untuk memenuhi harga yang lebih rendah.

Halaman Selanjutnya

Diskon yang diberikan meliputi seri BYD Dynasty, Ocean, dan Seagull, serta Seal 07 DM-I yang harganya turun menjadi 102.800 yuan atau sekitar Rp232,6 juta, termasuk dengan insentif dari pemerintah.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |