Bank Mandiri Genjot Kredit ke Sektor Ini Salurkan Likuiditas dari Pemerintah Rp 55 Triliun

2 hours ago 1

Rabu, 17 September 2025 - 08:12 WIB

Jakarta, VIVA – Pemerintah menempatkan dana ke lima bank Himbara sebesar Rp 200 triliun. Salah satunya ditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yaitu sebesar Rp 55 triliun.

Merespons hal tersebut, Bank Mandiri menegaskan siap untuk mengoptimalkan tambahan likuiditas itu untuk penyaluran kredit ke sektor-sektor prioritas yang mendukung agenda pembangunan nasional.

“Kapasitas pembiayaan kami semakin kuat untuk menopang sektor-sektor produktif yang meningkatkan daya saing ekspor dan memperluas lapangan kerja, sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan,” kata Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini dalam keterangan resminya di Jakarta, dikutip Rabu 2025.

Dia mengugkapkan, Bank Mandiri berkomitmen menyalurkan pembiayaan ke sejumlah sektor strategis seperti perkebunan dan ketahanan pangan, hilirisasi sumber daya alam (SDA) dan energi terbarukan. Kemudian, infrastruktur, layanan kesehatan, manufaktur, kawasan industri, serta UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Perseroan mencatat, pencairan kredit untuk nasabah baru (secara bank only) rata-rata sebesar Rp24,63 triliun dari total Rp45 triliun per bulan. Hal ini menunjukkan tingginya minat pembiayaan dan potensi pertumbuhan sektor riil di tengah dukungan kebijakan Pemerintah.

Hingga kini, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp960,2 triliun ke sektor riil berorientasi ekspor dan padat karya. Jumlah tersebut setara dengan 71,88 persen dari total portofolio. Menurut perseroan, capaian ini menegaskan peran Bank Mandiri sebagai agen pembangunan dan mitra Pemerintah dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Novita pun menegaskan, seluruh pembiayaan tetap dijalankan dengan prinsip kehati-hatian dan pelaporan transparan sesuai regulasi. “Dengan dukungan Rp55 triliun ini, kami optimistis dapat memperkuat fungsi intermediasi, memperbesar kapasitas pembiayaan, serta meningkatkan kontribusi terhadap proyek-proyek strategis nasional,” tutup Novita.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa.

Sebelumnya pada Jumat (12/9), Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menempatkan dana pemerintah dengan total senilai Rp200 triliun pada lima bank umum. Dana tersebut berasal dari kas pemerintah yang disimpan di Bank Indonesia (BI).

Porsi dana yang ditempatkan di Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Mandiri masing-masing sebesar Rp55 triliun. Sementara Bank Tabungan Negara (BTN) Rp25 triliun dan Bank Syariah Indonesia (BSI) Rp10 triliun. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025.

Penempatan uang negara kepada bank umum mitra dilakukan dalam bentuk deposito on call konvensional/syariah dengan mekanisme tanpa lelang. Menurut Menkeu, tidak ada tenor untuk penempatan dana pemerintah di lima bank tersebut. (Ant)

Halaman Selanjutnya

Novita pun menegaskan, seluruh pembiayaan tetap dijalankan dengan prinsip kehati-hatian dan pelaporan transparan sesuai regulasi. “Dengan dukungan Rp55 triliun ini, kami optimistis dapat memperkuat fungsi intermediasi, memperbesar kapasitas pembiayaan, serta meningkatkan kontribusi terhadap proyek-proyek strategis nasional,” tutup Novita.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |