Jakarta, VIVA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memperkirakan, kecenderungan pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 ini hanya akan tumbuh di bawah 3 persen, akibat meningkatnya ketidakpastian global yang turut berdampak ke perekonomian dunia.
Hal itu diutarakan Perry saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 15-16 Juli 2025, yang memutuskan untuk memangkas BI 7-Days Reverse Repo Rate alias BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25 persen
"Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2025 sekitar 3 persen, dengan kecenderungan 2,9 persen," kata Perry dalam telekonferensi, Rabu, 16 Juli 2025.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
Photo :
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Dia mengatakan, ketidakpastian ekonomi global kembali meningkat pasca pengumuman tarif resiprokal oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terhadap beberapa negara maju dan berkembang.
"Kenaikan tarif AS yang direncakan berlaku 1 Agustus 2025, diperkirakan akan memperlemah prospek pertumbuhan ekonomi dunia, khususnya bagi negara-negara maju," ujarnya.
Perry menambahkan, pertumbuhan ekonomi AS, Eropa, dan Jepang, terpantau berada dalam tren menurun di tengah kebijakan fiskal yang ekspanif dan pelonggaran kebijakan moneter. Sementara ekonomi China diperkirakan masih belum kuat, meskipun perekonomian India diperkirakan tetap tumbuh baik karena permintaan domestik yang kuat.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo
Photo :
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
"Tekanan inflasi AS masih menurun, sehingga mendorong tetap kuatnya ekspektasi arah penurunan Fed Fund Rate ke depan," kata Perry.
Sementara di dalam negeri, Perry menegasjan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih harus terus dipacu, di tengah prospek perekonomian global yang melemah. Dia mengaku optimis bahwa pertumbuhan ekonomi nasional di semester II-2025 akan membaik, dan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi nasional 2025 akan berada dalam kisaran 4,6-5,4 persen.
"Pada kuartal II-2025 pertumbuhan ekonomi ditopang oleh investasi non-bangunan, terkait kegiatan di sektor transportasi. Kinerja ekspor cukup baik, ditopang oleh ekspor berbagai sumber daya alam dan produk manufaktur," kata Perry.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo
Photo :
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
"Sementara konsumsi rumah tangga masih perlu ditingkatkan, yang tercermin pada penjualan eceran yang melambat," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Source : VIVA.co.id/Anisa Aulia