Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) melalui Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial, Solikin M. Juhro menilai, dampak penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) senilai Rp 200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara alias Himbara terhadap suku bunga kredit masih terbatas.
Dalam taklimat media di Jakarta pada Senin, 22 Desember 2025, Solikin menjelaskan bahwa injeksi dana tersebut memberikan ruang bagi Himbara untuk lebih leluasa mengelola pendanaan.
Fleksibilitas itu berpotensi menekan suku bunga dana karena kebutuhan likuiditas dapat dipenuhi dengan struktur yang lebih longgar dibandingkan sebelumnya.
Namun, kata Solikin, perbankan di luar Himbara menghadapi kondisi yang berbeda. Bank-bank selain Himbara masih menghadapi tantangan dalam mencari dana, sehingga tekanan biaya pendanaan tetap ada. Situasi ini membuat penurunan suku bunga tidak terjadi secara merata di seluruh industri.
“Rp 200 triliun itu kan pasti membuat struktur dana di bank Himbara akan lebih fleksibel. Sementara bank-bank lain di luar Himbara susah mencari dana,” kata Solikin, dikutip Selasa, 23 Desember 2025.
Menurutnya, perbankan pada umumnya bekerja berdasarkan rencana bisnis bank (RBB) dan pipeline penyaluran kredit yang sudah disiapkan.
Karena itu, penguatan likuiditas idealnya mendorong munculnya kredit baru yang melampaui pipeline yang sudah ada, bukan hanya menopang penyaluran yang telah direncanakan.
Secara umum, Solikin berpendapat dampak penempatan dana pemerintah terhadap suku bunga dana lebih terlihat karena berkaitan langsung dengan fleksibilitas pendanaan. Sedangkan efek ke suku bunga kredit masih perlu dicermati.
“Tapi kami melihat semua inisiatif itu baik. Nanti lebih baik lagi, kalau kita koordinasikan dengan lebih baik lagi,” ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, dampak penempatan dana pemerintah Rp 200 triliun ke perbankan telah terlihat pada penurunan signifikan bunga deposito. Berikutnya, dia berharap suntikan likuiditas itu dapat segera menurunkan suku bunga kredit.
“Dampaknya telah terlihat dari penurunan signifikan suku bunga deposito, yang kami yakin akan segera diikuti oleh penurunan suku bunga kredit lebih signifikan lagi,” ujar Purbaya.
BI Umumkan Jadwal Rapat Dewan Gubernur di Sepanjang Tahun 2026, Catat Tanggalnya
Bank Indonesia (BI) melalui Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi, Ramdan Denny Prakoso, mengumumkan penetapan Jadwal Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan sepanjang 2026
VIVA.co.id
23 Desember 2025

3 hours ago
1









