Jakarta, VIVA – Gubernur Bank Indonesia (BI) membuka ruang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate pada tahun ini. Meski demikian, saat ini pemangkasan masih ditahan karena kondisi global yang belum memungkinkan.
Perry mengatakan bahwa kebijakan moneter Bank Indonesia tengah diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi RI agar semakin kencang.
“Artinya apa? Memang kami perlu ekspansi moneter kan. Penurunan suku bunga ini tadi ruangnya masih ada, kami akan lakukan. Tapi sabar dulu dong, karena globalnya memang belum memungkinkan,” kata Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu, 19 Maret 2025.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo (tengah)
Photo :
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Untuk itu Perry mengatakan, Bank Indonesia melakukan kebijakan ekspansi likuiditas dengan membeli Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder sebesar Rp 47,3 triliun dan pasar primer Rp 23,4 triliun. Sehingga totalnya menjadi Rp70 triliun hingga 18 Maret 2025.
“Kami pastikan beli SBN-nya itu sesuai dengan arah kebijakan moneter. memang kami perlu ada ekspansi,” katanya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan, untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 5,75 persen. Keputusan ini diambil untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 18-19 Maret 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 5,75 persen," ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu, 19 Maret 2025.
Suku bunga bank
Photo :
- Dokumentasi Rumahku.com
Dengan demikian, Perry mengatakan bahwa suku bunga deposit facility tetap sebesar 5 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 6,5 persen.
Perry menjelaskan, keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga agar inflasi 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen, dan mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah tetap sesuai dengan fundamental, di tengah ketidakpastian yang masih tinggi dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Halaman Selanjutnya
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 18-19 Maret 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 5,75 persen," ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu, 19 Maret 2025.