Bandung, VIVA – Cimol Bojot AA, brand kuliner asak Bandung yang sedang viral di media sosial, belum lama ini membuka lowongan kerja (loker) untuk posisi Business Intelligence Manager di Jobstreet. Mungkin banyak yang bertanya-tanya, kenapa bisnis kuliner seperti Cimol Bojot AA membutuhkan seorang ahli data? Apa hubungannya antara cimol dengan data? Bahkan, dari keterangan loker yang beredar, gajinya mencapai Rp10 juta – Rp15 juta dan dengan pengalaman minimal 5-7 tahun di bidang terkait.
Ternyata, dalam industri Food & Beverage (F&B), data memainkan peran penting dalam keberlangsungan dan perkembangan bisnis. Sama seperti seorang koki yang membutuhkan resep dan teknik memasak yang tepat untuk menghasilkan makanan lezat, perusahaan F&B juga membutuhkan data untuk membuat keputusan yang lebih akurat dan strategis.
Peran ‘Orang Data’ dalam Bisnis F&B
Ilustrasi menggunakan laptop di atas kasur.
Melansir dari akun Instagram @purwadhikaschool, seorang Business Intelligence Manager di bisnis makanan seperti Cimol Bojot AA memiliki beberapa tanggung jawab utama, di antaranya:
1. Menganalisis efektivitas promo dan diskon
Apakah strategi harga atau promo tertentu mampu meningkatkan jumlah pesanan atau menarik pelanggan baru?
2. Mengolah data transaksi untuk memahami kebiasaan pelanggan
Data ini bisa digunakan untuk mengetahui produk paling laris, jam ramai pelanggan, hingga tren pembelian.
3. Mengukur efektivitas promosi
Misalnya, apakah diskon 10% benar-benar meningkatkan jumlah pembelian atau justru tidak berdampak signifikan?
4. Membuat laporan berkala
Laporan ini berisi analisis terkait performa bisnis, kinerja franchise, serta strategi pemasaran yang perlu ditingkatkan.
5. Menganalisis performa tim operasional
|Data bisa membantu menilai performa franchise berdasarkan penjualan dan efisiensi operasional.
Kenapa Data Penting untuk Perusahaan F&B?
Cimol Bojot AA
Photo :
- Instagram/cimolbojotaa
Sebuah survei dari McKinsey menyebutkan bahwa perusahaan yang berbasis data memiliki peluang sukses 23 kali lebih besar dalam menarik pelanggan. Bahkan, di tahun 2025, McKinsey memprediksi bahwa penggunaan data akan semakin krusial bagi industri F&B agar bisa berkembang lebih cepat.
Dengan data yang akurat, bisnis kuliner dapat:
- Menentukan strategi promosi yang lebih efektif
- Mengurangi pemborosan bahan baku
- Menyesuaikan menu sesuai tren pasar
- Meningkatkan pengalaman pelanggan
Jadi, kalau kamu tertarik dengan dunia data dan ingin berkarier di bidang ini, peluangnya sangat terbuka lebar, bahkan di bisnis kuliner sekalipun!
Halaman Selanjutnya
3. Mengukur efektivitas promosiMisalnya, apakah diskon 10% benar-benar meningkatkan jumlah pembelian atau justru tidak berdampak signifikan?