Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Poso Sulteng, Sejumlah Bangunan Rusak

4 weeks ago 4

Minggu, 17 Agustus 2025 - 10:07 WIB

Poso, VIVA – Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu, 17 Agustus 2025, pukul 05.38 WITA.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa berpusat di kedalaman laut 20 km, tepatnya 18 km barat laut Poso, dengan koordinat 1,30 lintang selatan dan 120,62 bujur timur.

Berdasarkan pemantauan BMKG telah terjadi 10 gempa susulan setelah gempa magnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso. "Hingga pukul 07.10 WIB terjadi 10 kali gempa susulan," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan tertulisnya

Gempa magnitudo 6,0 dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,8 dengan episenter gempa terletak pada koordinat 1,27° lintang selatan  120,75° bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 13 kilometer arah barat laut Kota Poso pada kedalaman 10 kilometer.

Terkait kekuatan gempa susulan, menurut dia, hasil pemantauan oleh BMKG,  terkuat bermagnitudo 3,2 selebihnya rata-rata magnitudo 2,0. "Hasil pemodelan menunjukkan gempa tidak berpotensi tsunami," ujarnya.

Daryono mengemukakan, gempa utama dirasakan di Kota Poso V-VI MMI, getaran dirasakan oleh semua penduduk, kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

Getaran gempa di rasakan di Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan, Mamuju, Masamba, Majene, Palopo, Pasangkayu, Polman Sulawesi Barat III-IV MMI seperti pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Sedangkan di Tana Toraja, Wajo dirasakan III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

"Jenis gempa adalah gempa dangkal, dipicu aktivitas sesar Tokoraru. Hasil analisis menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan naik," tutur Daryono.

Ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik serta tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sebaiknya hindari bangunan retak atau rusak akibat dampak gempa.

"Kami mengimbau masyarakat pastikan informasi yang diperoleh bersumber dari BMKG melalui layanan informasi digital, maupun media sosial resmi BMKG," kata dia.

Halaman Selanjutnya

Sedangkan di Tana Toraja, Wajo dirasakan III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |