Jakarta, VIVA - PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) membukukan pertumbuhan penjulan sebesar 5 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 497 miliar pada kuartal I-2025. Hasil ini menunjukkan perbaikan yang lebih baik dari kinerja perseroan sepanjang tahum 2024.
Selama tiga bulan awal tahun 2025, laba kotor melonjak 36 persen menjadi Rp 134 miliar. Peningkatan juga terlihat pada laba operasi melonjak 392 persen senilai Rp 48 miliar serta EBITDA naik pesat 256 persen mencapai Rp 89 miliar.
Kinerja persereroan lebih baik dibandingkan catatan keuangan tahun buku 2024. Perseroan mengalami penurunan nilai jual sebesar 3 persen secara tahunan menjadi Rp 2,33 triliun.
Laba kotor berhasil menguat menjadi Rp 605 milir atau naik 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laba operasi turut membukukan naik sebesar 388 persen sebesar Rp 209 miliar sedankan peningkatan EBITDA sebesar 80 persen menjadi Rp 372 miliar.
Tim Sar Gabungan Lakukan Pencarian Orang Hilang di kebun Sawit, Konawe Utara
“Perseroan terus bekerja keras meningkatkan produktivitas aset kebun, diantaranya dengan peremajaan menggunakan bibit unggul." Ujar Direktur & Investor Relations UNSP, Andi W. Setianto, dalam keterangan resmi yang dikutip pada Jumat, 27 Juni 2025.
Andi menambahkan, perseroan telah melakukan inovasi melalui pengembangan bibit unggul yang menghasilkan produksi buah sawit lebih banyak dengan luasan lahan kebun yang sama. Produktivitas bibit unggul perseroan diperhitungkan akan menghasilkan 10 ton CPO per hektar per tahun melalui metode peremajaan (replanting).
Optimalisasi produktivitas pabrik juta dilakukan dengan pembelian buah sawit dari petani yang tidak memiliki pabrik. Langkah ini sekaligus upaya perseroan membantu kesejahteraan masyarakat sekitar pabrik.
Pembelian buah sawit dari perani mandiri merupakan komitmen perseroan dalam meningkatkan kinerja sumber daya yang dimiliki. Hal ini guna memastikan profitabilitas yang berkesinambungan dalam upaya menjaga keberlanjutan usaha dan memenuhi kewajiban finansial perseroan.
Emiten Bakrie Group turut mendukung peningkatan kesejahteraan petani serta produktivitas dan keberlanjutan sektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Perseroan bersama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BTN resmi menandatangani nota kesepahaman terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Jumat 20 Juni 2025.
Suntikan dana dari BTN akan disalurkan kepada para petani plasma dan program kemitraan strategis. Dengan potensi pembiayaan mencapai Rp 1 triliun untuk mendukung lebih dari 13.400 petani.
Lebih lanjut, Andi mengungkap perseroan mengikuti protokol Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang menjunjung tinggi prinsip ramah lingkungan dan keberlanjutan. Salah satunya diantaranya adalah kebijakan zero-burning (tanpa membakar) dalam melakukan kegiatan perkebunan.
"Keberlanjutan di sawit mencakup banyak aspek people & planet seperti mensejahterakan petani sesuai Sustainable Development Goals no-poverty, zero-waste sesuai circular economy, dan no-deforestation reduksi emisi gas rumah kaca untuk climate change," tutup Andi.
Halaman Selanjutnya
Optimalisasi produktivitas pabrik juta dilakukan dengan pembelian buah sawit dari petani yang tidak memiliki pabrik. Langkah ini sekaligus upaya perseroan membantu kesejahteraan masyarakat sekitar pabrik.