Gunung Marapi Erupsi Lagi, Amplitudo Tercatat Terbesar Mencapai 32 Milimeter

3 hours ago 1

Senin, 17 Maret 2025 - 14:37 WIB

Bukittinggi, VIVA –  Gunung Marapi, Sumatera Barat kembali mengalami erupsi yang disertai abu tebal dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut, Senin, 17 Maret 2025

Berdasarkan data rilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos pengamat gunungapi Marapi, erupsi kali ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 32 milimeter dengan durasi sekitar 34 detik. 

Merujuk data rilis kejadian erupsi, amplitudo 32 milimeter ini merupakan catatan terbesar setelah letusan Marapi pada Desember 2023. Rata-rata amplitudo yang terekam seismogram hanya berada di angka 30,4 milimeter.

Erupsi Gunung Marapi

Photo :

  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah (Padang)

Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi mengingatkan warga yang tinggal di dekat Gunung Marapi untuk selalu mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG.

"Tinggi kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak. Selain mematuhi rekomendasi PVMBG, kita juga mengimbau seluruh warga untuk mewaspadai laharan," kata Ahmad Rifandi, Senin, 17 Maret 2025.
 
Meski amplitudo tercatat meningkat, Ahmad Rifandi menegaskan bahwa status Gunung Marapi sampai saat ini masih berada pada level II alias waspada.

Beberapa rekomendasi PVMBG yang perlu diperhatikan masyarakat, kata Rifandi, di antaranya agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Marapi.

Lalu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, bantaran atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

"Seluruh pihak diminta juga dapat menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah," kata Ahmad Rifandi.

Halaman Selanjutnya

Lalu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, bantaran atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |