Heboh Dedi Mulyadi vs Menkeu Purbaya, Hasan Nasbi: Kalau Terus Baku Tikam, Pemerintah Bisa Kelihatan Lemah

3 hours ago 2

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 11:00 WIB

Jakarta, VIVA – Perseteruan antara Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) tengah jadi sorotan publik. 

Polemik ini bermula setelah Purbaya menyoroti lambatnya realisasi belanja APBD hingga kuartal III 2025. Ia menyebut total dana pemerintah daerah yang mengendap di perbankan mencapai Rp234 triliun, dengan 15 pemerintah daerah menyumbang jumlah terbesar. Pemprov Jabar disebut berada di urutan kelima dengan dana Rp4,1 triliun.

Namun, Dedi Mulyadi segera membantah pernyataan itu. Ia menegaskan bahwa saldo kas daerah Jabar berdasarkan data Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) hanya Rp2,6 triliun.

Sementara itu, Purbaya membalas dengan menyebut bahwa data yang digunakan Kementerian Keuangan bersumber langsung dari Bank Indonesia (BI), sehingga seharusnya tidak ada kekeliruan. 

“Tanya aja ke Bank Sentral, itu kan data dari sana. Harusnya dia (KDM) cari, kemungkinan besar anak buahnya juga ngibulin dia,” ujar Purbaya beberapa waktu lalu.

Duduk Perkara Perseteruan Menkeu Purbaya vs Dedi Mulyadi

Respons Hasan Nasbi

Merespons hal tersebut, mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menilai ‘pertikaian’ dua pejabat publik ini bisa menimbulkan kesan pemerintah tidak solid jika terus dilakukan di ruang terbuka. 

“Sesama pejabat nggak bisa kalau menurut saya baku tikam terus-menerus di depan umum. Karena itu akan melemahkan pemerintah,” ujar Hasan melalui YouTube pribadinya, dikutip Sabtu 25 Oktober 2025. 

“Menteri berantem sama gubernur itu mungkin hari ini kita melihatnya jadi hiburan. Tapi kalau lama-kelamaan orang akan melihat ini sebagai ketidaksolidan pemerintah. Padahal solidaritas pemerintah itu penting sekali,” sambungnya.

Hasan mengingatkan bahwa perbedaan pendapat antarpejabat sebaiknya diselesaikan di ruang tertutup. “Kalau mau saling marah-marah, debat, atau tunjuk-tunjukan, silakan di ruang tertutup. Tapi kalau di ruang terbuka, publik nanti terhibur seolah-olah pemerintah berantem sendiri,” sarannya.

Menurutnya, jika situasi seperti ini terus berlanjut, masyarakat bisa menilai pemerintah mudah diadu domba. “Lama-lama pemerintah kelihatan enggak solid, gampang dipecah belah. Ini bahaya kalau persepsi ini dibiarkan berkembang,” kata Hasan.

“Sekarang kita fokusnya mau menjalankan pemerintah dengan efektif atau mau meng-entertain publik dengan tontonan-tontonan dari pemerintah. Silakan pilih,” pungkasnya.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa.

Menkeu Purbaya Pilih Tak Naikkan Cukai Rokok, Pengusaha Bilang Begini

Keputusan Menkeu Purbaya menahan kenaikan cukai rokok 2026 disambut positif industri. Kebijakan ini dinilai jaga stabilitas tenaga kerja dan cegah rokok ilegal.

img_title

VIVA.co.id

25 Oktober 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |