Senin, 5 Mei 2025 - 09:05 WIB
Jakarta, VIVA – Pada awal Mei 2025, langit Indonesia kembali dihiasi oleh fenomena alam yang memukau: Hujan Meteor Eta Aquarid. Fenomena ini, yang terjadi setiap tahun, merupakan salah satu peristiwa astronomi yang paling dinantikan oleh para pengamat langit di seluruh dunia.
Berasal dari serpihan debu komet legendaris Halley, hujan meteor ini menawarkan pertunjukan cahaya yang spektakuler di langit malam.
Apa Itu Hujan Meteor Eta Aquarid?
Eta Aquarid adalah hujan meteor tahunan yang terjadi antara pertengahan April hingga akhir Mei, dengan puncaknya pada 5-6 Mei. Meteorit-meteorit ini berasal dari serpihan debu yang ditinggalkan oleh Komet Halley, yang terakhir kali melintasi tata surya bagian dalam pada 1986 dan akan kembali pada 2061.
Meteorit Eta Aquarid bergerak dengan kecepatan tinggi, sekitar 66 km/detik, dan dapat meninggalkan jejak cahaya yang terlihat selama beberapa detik hingga menit.
Fenomena ini dikenal dengan sebutan "Earthgrazers", yaitu meteor yang meluncur rendah di cakrawala dengan jejak panjang.
Kapan dan di Mana Bisa Melihatnya?
Hujan meteor ini dapat diamati dari seluruh dunia, terutama di belahan Bumi selatan dan daerah tropis. Di Indonesia, puncak Hujan Meteor Eta Aquarid 2025 diperkirakan terjadi pada 5 Mei dini hari sekitar pukul 02:00 WIB.
Untuk pengamatan yang optimal, pilih lokasi yang jauh dari polusi cahaya, seperti pegunungan, pantai, atau persawahan di pedesaan. Di Indonesia, wilayah seperti Papua dan Kalimantan menawarkan kondisi terbaik untuk menyaksikan fenomena ini.
Sejarah dan Asal Usul Nama
Nama "Eta Aquarid" berasal dari bintang Eta Aquarii, yang terletak di rasi bintang Acuarius. Hujan meteor ini pertama kali tercatat pada 1878 dan merupakan hujan meteor pertama yang dikaitkan dengan Komet Halley.
Selama berabad-abad, hujan meteor ini telah menjadi bagian dari budaya dan mitologi berbagai peradaban. Di Indonesia, fenomena ini sering dikaitkan dengan berbagai kepercayaan dan cerita rakyat yang menambah keindahan dan misteri di baliknya.
Apakah Hujan Meteor Eta Aquarid Berbahaya?
Meskipun meteorit Eta Aquarid bergerak dengan kecepatan tinggi, mereka tidak berbahaya bagi Bumi. Meteorit ini terbakar habis di atmosfer sebelum mencapai permukaan, sehingga tidak menimbulkan ancaman. Fenomena ini justru menjadi kesempatan langka untuk menyaksikan keindahan alam semesta tanpa risiko.
Mengapa Hujan Meteor Ini Penting?
Hujan Meteor Eta Aquarid bukan hanya fenomena alam yang indah, tetapi juga kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang alam semesta kita. Dengan mempelajari meteorit dan asal-usulnya, kita dapat memperoleh wawasan tentang pembentukan tata surya dan sejarah kosmik yang panjang.
Selain itu, pengamatan hujan meteor ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kualitas langit malam dan mengurangi polusi cahaya, sehingga generasi mendatang juga dapat menikmati keindahan langit yang sama.
Halaman Selanjutnya
Hujan meteor ini dapat diamati dari seluruh dunia, terutama di belahan Bumi selatan dan daerah tropis. Di Indonesia, puncak Hujan Meteor Eta Aquarid 2025 diperkirakan terjadi pada 5 Mei dini hari sekitar pukul 02:00 WIB.