Ini Alasan Kenapa Radiator Mobil Tak Boleh Diisi Pakai Air Biasa

1 day ago 2

Kamis, 5 Juni 2025 - 10:57 WIB

Jakarta, VIVA –  Sistem pendingin pada kendaraan memiliki peran vital dalam menjaga suhu mesin agar tetap stabil. Salah satu komponen utamanya adalah radiator, yang berfungsi mendinginkan cairan pendingin (coolant) sebelum dialirkan kembali ke mesin. 

Namun, masih banyak pemilik kendaraan yang mengisi radiator dengan air mineral atau air biasa, yang justru bisa berdampak buruk pada performa mesin. Berikut penjelasan mengapa tindakan ini sebaiknya dihindari.

1. Kandungan Mineral dalam Air Biasa Dapat Menyebabkan Karat dan Korosi

Air keran atau air mineral mengandung berbagai mineral seperti kalsium, magnesium, dan zat logam lainnya. Ketika air ini digunakan dalam radiator, kandungan tersebut dapat mengendap di permukaan logam dalam sistem pendingin, seperti pipa, water pump, dan blok mesin.

Akibatnya terjadi penumpukan kerak yang menghambat aliran air sehingga memicu korosi pada bagian logam. Umur radiator dan komponen lainnya menjadi lebih pendek.

2. Risiko Overheating Lebih Tinggi

Air biasa memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan dengan cairan radiator (coolant) yang dirancang khusus. Dalam kondisi kerja mesin yang panas, air biasa bisa mendidih lebih cepat dan menyebabkan sistem pendingin tidak bekerja optimal.

Dampaknya mesin mudah overheating. Kerusakan pada gasket atau kepala silinder karena suhu terlalu tinggi.

3. Tidak Mengandung Anti-Karat dan Anti-Beku

Coolant modern mengandung bahan kimia seperti ethylene glycol yang tidak hanya menaikkan titik didih dan menurunkan titik beku, tetapi juga mencegah karat dan pembentukan kerak.

Air biasa tidak memiliki perlindungan tersebut, sehingga Radiator lebih cepat mengalami kerusakan internal. Tidak cocok untuk penggunaan di daerah dengan suhu ekstrem (terlalu panas atau dingin).

4. Mengurangi Efisiensi Pendinginan

Penggunaan air yang tidak sesuai standar menyebabkan penurunan kemampuan radiator dalam menyerap dan melepaskan panas. Mesin pun bekerja lebih keras dan lebih panas, yang lama-lama akan berdampak pada performa dan efisiensi bahan bakar.

Kesimpulannya, menggunakan air mineral atau air biasa sebagai cairan radiator memang terlihat praktis dan murah, tapi justru berisiko merusak sistem pendingin dan mesin kendaraan. Untuk menjaga keawetan dan performa kendaraan, gunakan coolant atau air radiator khusus yang memang dirancang untuk melindungi mesin dari panas berlebih, karat, dan korosi.

Halaman Selanjutnya

3. Tidak Mengandung Anti-Karat dan Anti-Beku

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |