Rabu, 26 Maret 2025 - 19:40 WIB
VIVA – Perang yang sudah berlangsung lebih dari tiga tahun, dinilai komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) sangat melelahkan bagi Ukraina. Bahkan, setelah negara-negara Barat menyokong persenjataan rezim Volodymyr Zelensky dan menjatuhkan sanksi bagi Rusia.
Faktanya, militer Rusia mampu mempertahankan keunggulan di medan pertempuran. Bahkan, pasukan Vladimir Putin secara konsisten dinilai intelijen AS terus meningkatkan kemampuannya.
Intelijen AS juga melihat bantuan militer dari AS dan sekutunya dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke Kiev, termasuk sanksi terhadap Rusia tidak dapat mengubah keseimbangan kekuatan dalam konflik Ukraina.
Hal ini diungkap komunitas intelijen Amerika Serikat setelah evaluasi terkoordinasi, terhadap sejumlah ancaman yang akan datang dari Rusia, China, Iran dan Korea Utara (Korut).
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF)
"Moskow memegang keunggulan di medan perang, setelah beradaptasi dengan upaya pihak luar untuk membantu Ukraina," bunyi pernyataan komunitas intelijen AS dikutip VIVA Militer dari Russia Today.
"Perang yang melelahkan diperkirakan akan semakin melemahkan Kiev. Terlepas dari upaya AS atau sekutu untuk mengenakan biaya baru dan lebih besar pada Moskow,"
Walaupun Rusia juga menelan kerugian besar, namun Putin mendapat banyak pelajaran dalam menghadapi pertempuran melawan persenjataan dan intelijen negara-negara Barat termasuk Amerika.
Hal ini diyakini komunitas intelijen AS kemungkinan akan menjadi tantangan besar bagi perencanaan strategis pertahanan di masa depan. Cara Rusia juga bisa diserap negara-negara yang oleh Amerika dianggap musuh.
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF)
"Rusia terbukti mudah beradaptasi dan tangguh selama apa yang dipandangnya sebagai perang proksi Barat," ujar komunitas intelijen Amerika Serikat.
"Mereka meningkatkan kemampuan militernya di beberapa domain, termasuk sistem tak berawak, peperangan elektronik, dan integrasi operasi siber dengan manuver militer konvensional," lanjut pernyataan tersebut.
Halaman Selanjutnya
Walaupun Rusia juga menelan kerugian besar, namun Putin mendapat banyak pelajaran dalam menghadapi pertempuran melawan persenjataan dan intelijen negara-negara Barat termasuk Amerika.