Di Turki, Puan Ingin Forum Parlemen Bela Palestina Diperluas hingga Eropa dan Amerika Latin

5 hours ago 3

Istanbul, VIVA - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri forum diskusi kelompok parlemen negara yang mendukung kemerdekaan Palestina atau The Group of Parliaments in support of Palestine di Istanbul, Turki. Forum itu menghasilkan deklarasi bersama untuk terus bersikap menyuarakan kemerdekaan Palestina. 

Forum kelompok parlemen itu dipimpin Ketua Parlemen Turki, Numan Kurtulmuş selaku tuan rumah pada Jumat sore waktu setempat.

Selain Ketua DPR Puan Maharani, forum internasional itu dihadiri Ketua Parlemen Bahrain Ahmad Salman Al Musalam, Uni Emirat Arab (Saqr Ghobash), Qatar (Hasan bin Abdulla Al- Ghanim), Malaysia (Johari Abdul). Selanjutnya, ada dari Pakistan (Sardar Ayaz Sadiq), Yordania (Ahmed Mohammed Ali Safadi), dan Senegal (El Hadj Malick Ndiaye)

Kemudian, ada juga Wakil Ketua Parlemen dari Azerbaijan (Ali Ahmadov), Aljazair (Hammad Ayoub), dan Mesir (Ahmed Saad El Deen). Perwakilan dari Palestina yaitu Ketua Parlemen Rawhi Fattouh turut hadir.

Forum itu menghasilkan deklarasi bersama diisi dengan sejumlah sesi diskusi antar-pimpinan parlemen yang hadir. Dalam sesi pertama forum, ketua masing-masing parlemen yang hadir menyampaikan pesan dan masukan. 

Sementara, saat sesi diskusi akhir, pertemuan kelompok parlemen bela Palestina dilakukan dengan metode round table meeting. Cara itu untuk pertukaran pandangan tentang langkah ke depan antar pimpinan parlemen terkait mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel

Dari sesi itu menghasilkan deklarasi bersama atau joint declaration yang selanjutnya harus diadopsi oleh parlemen anggota kelompok ini.

Ketua DPR RI Puan Maharani.

Dalam deklarasi bersama, forum ini mendesak agar parlemen di seluruh dunia untuk mendorong pemerintah masing-masing bisa mengambil langkah konkret untuk nasib serta kemerdekaan rakyat Palestina dari jajahan Israel.

"Kami telah membahas panjang lebar tentang pentingnya kolaborasi dalam mendukung perjuangan Palestina. Saya menekankan bahwa kata-kata dan komitmen ini harus segera diwujudkan dalam tindakan," kata Puan, dalam keterangannya dikutip pada Minggu, 20 April 2025. 

Dia menjelaskan dari kelompok Parlemen Bela Palestina punya tekad secara kolektif untuk terus menyuarakan isu ini ke dalam kerja majelis parlemen regional dan internasional. 

Selain itu, menurut Puan, kelompok Parlemen negara pro Palestina juga menghargai berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah masing-masing perwakilan negara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan forum internasional lainnya demi mendorong kemerdekan Palestina. 

"Sudah saatnya untuk melangkah lebih jauh dari sekadar pernyataan. Sudah saatnya kita mengambil langkah-langkah kolektif yang konkret yang secara langsung berkontribusi pada perjuangan rakyat Palestina," jelas politikus PDIP itu. 

Puan juga bilang Kelompok Parlemen Bela Palestina menuntut Parlemen Israel agar bisa menghormati hak-hak rakyat Palestina. Israel juga didesak mencabut semua undang-undang dan inisiatif legislatif yang tak sesuai dengan hukum internasional, hukum hak asasi manusia internasional, dan hukum humaniter internasional. 

Lebih lanjut, Puan menambahkan desakan dari kelompok parlemen juga menuntut Israel mengakhiri semua serangan di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza. 
Mereka juga mengecam keras agresi militer zionis Israel terhadap penduduk sipil dan blokade bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Kemudian, Kelompok Parlemen Bela Palestina pun mendesak Israel bersedia melakukan gencatan senjata dengan segera dan secara permanen. Selain itu, Israel mau bernegosiasi untuk pelaksanaan semua tahapan perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, yang dideklarasikan pada 15 Januari 2025, di bawah mediasi bersama Republik Arab Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat (AS).

Hak Palestina

Kelompok Parlemen Dukung Palestina juga mengupayakan Palestina bisa memperoleh keanggotaan penuh di PBB dan organ-organnya. Selain itu, menyerukan kepada semua negara yang belum mengakui Palestina untuk melakukannya. 

Puan mengusulkan agar dukungan forum ini diperluas dengan melibatkan dukungan dari kawasan Eropa dan Amerika Latin.

"Saya juga menekankan perlunya memperluas jangkauan forum ini. Kita harus berupaya untuk melibatkan lebih banyak negara terutama dari Eropa dan Amerika Latin sehingga kita dapat memperluas pengakuan global terhadap Palestina di luar 149 negara saat ini," ujar eks Menko PMK itu.

Menurut dia, dengan koalisi dukungan yang lebih besar dan lebih inklusif akan memperkuat pengaruh dan memperbesar posisi. "Dalam mengadvokasi keadilan dan perdamaian di Palestina," ujar Puan. 

Dalam deklarasi bersama juga menegaskan bahwa Kelompok Parlemen Bela Palestina menyambut baik Resolusi berjudul ‘Peran parlemen dalam memajukan solusi dua negara’ yang diadopsi pada Sidang Umum Persatuan Antar-Parlemen atau Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-150 yang digelar di Tashkent, Uzbekistan dari 5 hingga 9 April 2025. 

Kelompok Parlemen Bela Palestina sekaligus mengundang parlemen serta majelis parlemen internasional dan regional untuk mendukung solusi dua negara terkait konflik Israel-Palestina, yang akan bersidang sebagaimana mestinya di negara tuan rumah atau di sela-sela konferensi internasional.

Terkait itu, Puan juga menyampaikan kepada forum bahwa DPR RI akan jadi tuan rumah pertemuan Persatuan Parlementer Negara-negara Anggota OKI atau Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Jakarta tanggal 12 hingga 15 Mei 2025. 

“Ini akan menjadi kesempatan yang berharga untuk meningkatkan koordinasi kita, dan memajukan agenda kolektif kita," ujar Puan.
 

Halaman Selanjutnya

Source : Istimewa

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |