Penyaluran Pindar Syariah Terus Naik, AFPI Ungkap Tantangannya

3 days ago 3

Rabu, 26 Maret 2025 - 23:40 WIB

Jakarta, VIVA – Pinjaman daring syariah ditegaskan terus mengalami pengembangan pasar saat ini. Hal tersebut seiring dengan bonus demografi yang sedang dialami Indonesia.

Ketua Klaster Syariah Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Chairul Aslam mengatakan bonus demografi di Indonesia memunculkan populasi anak muda yang semakin melek digital dan menginginkan layanan investasi berbasis syariah. Per November 2024, penyaluran dana melalui Pinjaman Daring (Pindar) syariah telah mencapai Rp234,21 miliar, dengan total outstanding sebesar Rp1,38 triliun. Tingkat wanprestasi 90 hari (TWP90) juga cukup baik di angka 98,88 persen.

“Untuk itu kami terus melakukan edukasi dan literasi Pindar Syariah kepada masyarakat yang semakin luas jangkauannya. Hal ini sekaligus untuk menghindarkan masyarakat dari jebakan pinjol ilegal,” kata Chairul dalam acara Amaliyah Ramadan bertajuk ‘Pindar Berbagi Berkah Ramadan’, dikutip dari keterangannya, Rau, 26 Maret 2025.

Dia mengatakan bahwa meskipun minat terhadap Pindar syariah tetap kuat, industri ini masih menghadapi tantangan. Seperti rendahnya pemahaman masyarakat mengenai skema syariah dibandingkan dengan fintech konvensional. 

Ke depan, fintech syariah akan terus melakukan inovasi termasuk kerja sama dengan bank syariah. Kolaborasi antara perbankan syariah dan Pindar Syariah dapat menjadi solusi untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

“Apalagi regulasi saat ini telah membuka peluang kerja sama antara Pindar Syariah dan perbankan melalui skema channeling dan referral. Kolaborasi yang telah berjalan dalam beberapa tahun terakhir ini diharapkan terus berkembang guna memberikan akses pembiayaan yang lebih luas bagi masyarakat,” ujar Chairul.

Sementara itu, Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Mohammad Ismail Riyadi mengakui penetrasi fintech syariah masih rendah termasuk inklusi keuangannya. Hasil survei OJK menyebutkan produk syariah baru memenuhi sebesar 12,8 persen dari permintaan pasar. Sedangkan literasi keuangan syariah baru mencapai 4 persen di seluruh Indonesia.

“Untuk itu kami membutuhkan peranan pelaku usaha seperti AFPI dan AFSI untuk mengadakan acara seperti ini, demi mendukung peningkatan literasi keuangan syariah,” kata dia.

Kegiatan ini diketahui bertujuan untuk memperkuat literasi keuangan syariah serta meningkatkan inklusi keuangan masyarakat melalui platform pinjaman daring syariah.

Rangkaian acara meliputi talk show Pindar dengan narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AFPI, dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI); penyerahan santunan infaq berupa 4.000 box Iftar Ramadan untuk jemaah. Ada pula penandatanganan MoU pengembangan ekosistem fintech syariah antara AFPI, AFSI, dan Masjid Istiqlal; Tadarus Al-Quran Insan Muslim Fintech; dan buka puasa bersama.

Sekretaris Jenderal AFPI Ronald Andi Kasim menyampaikan acara ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Pindar Ramadan AFPI. Sebelumnya, AFPI telah menggelar Brainwave Ramadan Session dan Power Breakfasting guna membahas isu seputar Pindar bersama platform anggota dan pemangku kepentingan lainnya.

“Kegiatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai fintech lending berbasis syariah. Sebagai platform pendanaan yang bertanggung jawab, Pindar hadir untuk mendukung inklusi keuangan masyarakat, terutama dalam pemberdayaan ekonomi umat,” kata Ronald.

Halaman Selanjutnya

“Untuk itu kami membutuhkan peranan pelaku usaha seperti AFPI dan AFSI untuk mengadakan acara seperti ini, demi mendukung peningkatan literasi keuangan syariah,” kata dia.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |