Intermittent Fasting vs Keto, Mana Diet Paling Cepat Menurunkan Berat Badan? Ini Kata Dokter

6 hours ago 2

Minggu, 16 Maret 2025 - 09:46 WIB

Jakarta, VIVA – Segala cara dilakukan orang untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Mulai dari melakukan berbagai jenis olahraga hingga mencoba diet untuk mendapatkan bobot ideal yang diinginkan. 

Intermittent fasting (IF) dan diet ketogenik (keto) menjadi jenis diet paling populer dan diikuti banyak orang saat ini. Sejumlah artis pun berhasil membuktikan bahwa puasa intermiten sukses menurunkan berat badan, mulai dari Prilly Latuconsina, Aurel Hermansyah, Ashanty, dan lainnya. 

Keduanya diklaim mampu menurunkan berat badan secara efektif, namun metode dan cara kerjanya sangat berbeda. Lantas, mana yang lebih cepat menurunkan berat badan?

Dikutip dari Times of India pada Minggu, 16 Maret 2025, berikut penjelasan dokter mengenai jenis diet yang paling ampuh untuk mewujudkan perut rata sehingga tampilan Anda lebih menarik. 

Ilustrasi Makanan untuk Diet

Dr. PN Arora, CMD yang berpraktek di Yashoda Super Speciality Hospital, Kaushambi, puasa intermiten berfokus pada waktu dan makan bukan apa yang dimakan. Metode yang paling umum dilakukan saat puasa intermiten adalah 16:8, yaitu puasa selama 16 jam dan 8 jam untuk periode makan atau mengonsumsi camilan sehat.

Ia menjelaskan, manfaat diet IF yang secara alami mengurangi asupan kalori berimbas pada meningkatnya sensitivitas insulin. Alhasil, mempercepat pembakaran lemak di dalam tubuh.

Diet yang banyak dilakukan public figure juga berkontribusi dalam mendukung kesehatan sistem pencernaan, mengurangi peradangan hingga meningkatkan kesehatan otak. Menurut dokter PN Arora, skema puasa intermiten cocok bagi mereka yang menyukai diet fleksibel tanpa harus mengurangi porsi makan. 

Sementara itu, Dr. Bhavna Garg, Konsultan Senior yang berprofesi sebagai Ahli Diet dan Ahli Gizi di rumah sakit yang sama menjelaskan terkait keunggulan diet keto. Ia mengatakan, diet keto dilakukan dengan mengurangi konsumsi karbohidrat dan meningkatkan asupan lemak guna dibakar menjadi energi. 

Dengan menyetop konsumsi karbohidrat maka tubuh akan proses pembakaran lemak menjadi lebih efisien. Manfaat lainnya adalah membantu mengendalikan nafsu makan, menyeimbangkan kadar gula darah hingga memperbaiki kondisi kesehatan tertentu. Sehingga diet keto jadi pilihan tepat bagi Anda yang menyukai gaya hidup terstruktur yang rendah lemak dan tinggi makanan lemak.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa diet keto dapat memberikan hasil lebih cepat karena pembakaran lemak yang cepat. Sementara itu, penerapan diet IF dalam jangka panjang dapat menunjang kesehatan secara keseluruhan dengan menawarkan lebih banyak fleksibilitas dalam pemilihan jenis makanan.

Diet yang paling efektif adalah diet yang sesuai dan bisa Anda jalani secara konsisten. Jika Anda merasa nyaman tidak makan di waktu tertentu, Anda bisa mencoba pola makan rendah karbohidrat. 

Namun, jika Anda menyukai makanan tinggi lemak sehat dan mampu menghindari asupan karbohidrat, diet Keto bisa menjadi pilihan yang tepat. Sebaiknya, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis atau ahli gizi sebelum mengubah pola makan Anda.

Halaman Selanjutnya

Diet yang banyak dilakukan public figure juga berkontribusi dalam mendukung kesehatan sistem pencernaan, mengurangi peradangan hingga meningkatkan kesehatan otak. Menurut dokter PN Arora, skema puasa intermiten cocok bagi mereka yang menyukai diet fleksibel tanpa harus mengurangi porsi makan. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |