Jadi Tuan Rumah PaRD, Indonesia Tekankan Pentingnya Peran Agama aalam Kebijakan Publik

4 hours ago 1

Selasa, 4 Februari 2025 - 00:21 WIB

Jakarta, VIVA – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad secara resmi membuka gelaran Partnership on Religion and Development (PaRD) Leadership Meeting 2025 di Jakarta, pada Senin, 3 Februari 2025.

Forum ini menghadirkan perwakilan pemerintah, organisasi berbasis agama, serta akademisi dari berbagai negara untuk membahas tiga isu utama, yakni pembangunan berkelanjutan, dialog lintas agama, dan peran agama dalam kebijakan publik.

Abu Rokhmad menegaskan, Indonesia sebagai tuan rumah, memiliki peran strategis dalam mempromosikan praktik terbaik harmoni antaragama.

“PaRD adalah forum penting yang menghubungkan berbagai pihak untuk bersama-sama mencari solusi bagi tantangan global. Indonesia ingin menunjukkan bahwa keberagaman agama bisa menjadi kekuatan dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Abu dalam sambutannya.

Ilustrasi pasangan beda agama.

Photo :

  • http://www.evogood.com/

Menurutnya, kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, komunitas agama, dan akademisi menjadi kunci dalam menciptakan kebijakan yang inklusif serta berdampak luas bagi masyarakat global.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekretariat PaRD, Khushwant Singh menegaskan, PaRD menyatukan tiga sektor utama, yaitu pemerintah, organisasi berbasis agama, dan akademisi.

“Tujuan utama platform ini adalah menciptakan ruang di mana kemitraan dapat dibangun, direalisasikan, dan diterapkan untuk kepentingan pembangunan sosial dan berkelanjutan,” ujar Singh.

Singh menekankan, forum ini bukan hanya tentang pertemuan dan diskusi, tetapi juga aksi nyata dalam merancang solusi bagi tantangan global seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan perdamaian dunia.

“Ketika kita mempelajari semua agama, pada akhirnya kita menyadari ada satu nilai universal, kasih sayang, keadilan, dan kepedulian terhadap bumi,” tambahnya

Sementara itu, Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama, Ahmad Zayadi mengatakan, pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat posisi sebagai pusat moderasi beragama dan dialog lintas iman.

“Indonesia memiliki pengalaman panjang dalam membangun harmoni antaragama. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi nyata dalam membangun dunia yang lebih damai dan inklusif,” ujarnya.

Menurutnya, forum ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan konsep moderasi beragama yang selama ini menjadi pilar utama kebijakan Kemenag.

“PaRD Leadership Meeting menjadi wadah berbagi praktik terbaik dari berbagai negara, dan Indonesia siap berkontribusi dalam diskusi ini,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya

Singh menekankan, forum ini bukan hanya tentang pertemuan dan diskusi, tetapi juga aksi nyata dalam merancang solusi bagi tantangan global seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan perdamaian dunia.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |