Washington, VIVA – Dokumen yang sebelumnya dirahasiakan terkait pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) John F. Kennedy bakal dirilis pada hari ini, Selasa, 18 Maret 2025.
Demikian itu disampaikan oleh Presiden Donald Trump, setelah memerintahkan tindakan pempublikasian dokumen tersebut pada bulan Januari kemarin.
Trump mengumumkan pelepasan dokumen itu pada hari Senin, 17 Maret 2025, saat mengunjungi Kennedy Center, sebuah tempat pertunjukan seni di Washington yang dinamai sesuai nama mendiang presiden.
"Kami akan mengumumkan dan memberikan semua berkas Kennedy," kata Trump, dikutip dari Alarabiya, Selasa 18 Maret 2025.
Pada 23 Januari 2025, Trump menandatangani perintah eksekutif yang menyerukan deklasifikasi dokumen pembunuhan JFK, sebuah kasus yang masih memicu teori konspirasi lebih dari 60 tahun setelah kematiannya.
"Orang-orang telah menunggu selama beberapa dekade untuk ini, dan saya telah menginstruksikan orang-orang saya yang bertanggung jawab, yang disusun oleh Tulsi Gabbard," kata Trump, merujuk pada Direktur Intelijen Nasionalnya.
Perintah Trump pada bulan Januari tersebut juga mencakup dokumen-dokumen yang terkait dengan pembunuhan adik JFK, Robert F. Kennedy, ayah dari menteri kesehatan Trump, Robert F. Kennedy Jr. dan pemimpin hak-hak sipil Martin Luther King Jr. pada tahun 1960-an.
Meskipun Trump tidak membagikan rincian apapun mengenai informasi baru apa yang akan dimuat dalam berkas-berkas yang dirilis pada hari Selasa, ia mengisyaratkan banyaknya dokumen yang akan dipublikasikan.
"Kami memiliki banyak sekali kertas, Anda (akan) memiliki banyak sekali bacaan. Saya tidak yakin kami akan menyunting apa pun," ujar Trump.
Arsip Nasional AS telah merilis puluhan ribu catatan dalam beberapa tahun terakhir terkait pembunuhan presiden Kennedy pada 22 November 1963, tetapi ribuan dokumen telah ditahan, dengan alasan masalah keamanan nasional.
Dikatakan, pada saat rilis skala besar terakhir, pada Desember 2022, bahwa 97 persen catatan Kennedy, yang totalnya lima juta halaman, kini telah dipublikasikan.
Komisi Warren yang menyelidiki penembakan presiden berusia 46 tahun yang karismatik itu menetapkan bahwa penembakan itu dilakukan oleh seorang mantan penembak jitu Marinir, Lee Harvey Oswald, yang bertindak sendiri.
Tetapi kesimpulan formal itu tidak banyak meredakan spekulasi bahwa ada rencana yang lebih jahat di balik pembunuhan Kennedy di Dallas, Texas, dan lambatnya rilis berkas pemerintah tersebut telah menambah bahan bakar bagi berbagai teori konspirasi.
Halaman Selanjutnya
Perintah Trump pada bulan Januari tersebut juga mencakup dokumen-dokumen yang terkait dengan pembunuhan adik JFK, Robert F. Kennedy, ayah dari menteri kesehatan Trump, Robert F. Kennedy Jr. dan pemimpin hak-hak sipil Martin Luther King Jr. pada tahun 1960-an.