Kapan Conclave Dimulai untuk Memilih Paus Baru Setelah Wafatnya Paus Fransiskus?

8 hours ago 5

Senin, 28 April 2025 - 05:00 WIB

Jakarta, VIVA – Vatikan tengah mempersiapkan proses conclave untuk memilih Paus baru setelah kepergian Paus Fransiskus pada 21 April 2025.

Conclave ini direncanakan akan dilaksanakan setelah pemakaman Paus Fransiskus yang dijadwalkan pada Sabtu, 26 April 2025, di Basilika Santa Maria Maggiore Roma.

Conclave, yang merupakan istilah untuk pertemuan tertutup, digunakan dalam konteks pemilihan Paus dalam Gereja Katolik. Para kardinal akan berkumpul di ruang tertutup untuk memilih Paus yang baru.

Proses conclave ini kemungkinan akan berlangsung antara 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus Fransiskus, yang sebelumnya dirawat intensif akibat pneumonia ganda selama lebih dari sebulan.

Namun, waktu pasti pelaksanaan conclave akan ditentukan oleh para kardinal di Vatikan, yang akan memutuskan apakah pemilihan dapat dimulai pada 6 Mei 2025 atau jika diperlukan persiapan lebih lanjut.

Conclave sendiri baru akan mulai, baru bisa, sesudah 15 hari sesudah berpulangnya Paus. Jadi, paling cepat conclave mulai tanggal 6 Mei," kata Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo di Gereja Katedral Jakarta pada Kamis, 24 April 2025.

Conclave akan dilaksanakan secara tertutup dengan para kardinal yang terlibat disumpah untuk menjaga kerahasiaan dan diisolasi dari komunikasi dengan dunia luar.

Beberapa nama kardinal disebut-sebut sebagai calon Paus, di antaranya Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina, Kardinal Malcolm Ranjith dari Sri Lanka, dan Kardinal Charles Bo dari Myanmar, serta beberapa nama lainnya dari Eropa.

Meski demikian, setiap kardinal memiliki hak untuk memilih dan dipilih, sehingga calon Paus lainnya dapat muncul dalam proses pemilihan ini.

Vatikan Rilis Foto Jenazah Paus Fransiskus dalam Peti Terbuka

Photo :

  • (Vatican Media via AP, HO)

Kepergian Paus Fransiskus pada 21 April 2025, di usia 88 tahun, meninggalkan kekosongan besar bagi Gereja Katolik Roma.

Paus Fransiskus, yang menjadi pemimpin Gereja Katolik sekaligus Paus pertama dari Amerika Latin, meninggal setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli akibat bronkitis yang berkembang menjadi pneumonia bilateral.

Meskipun sempat pulih dan kembali ke Vatikan setelah 38 hari perawatan, kondisinya terus menurun hingga akhirnya wafat. Kabar duka tersebut disampaikan oleh Vatikan melalui pernyataan video yang disiarkan oleh saluran TV Vatikan.

Halaman Selanjutnya

Beberapa nama kardinal disebut-sebut sebagai calon Paus, di antaranya Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina, Kardinal Malcolm Ranjith dari Sri Lanka, dan Kardinal Charles Bo dari Myanmar, serta beberapa nama lainnya dari Eropa.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |