Kluivert Murka Suporter Timnas Indonesia Dikerjai Arab Saudi

• 

• Sport

Jumat, 10 Oktober 2025 - 19:11 WIB

VIVA – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, melayangkan kritik tajam kepada Federasi Sepakbola Arab Saudi (SAFF) usai insiden yang menimpa suporter Garuda di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis 9 Oktober 2025.

Ratusan pendukung Indonesia sempat tertahan di luar stadion jelang laga melawan Arab Saudi pada babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Kondisi itu membuat banyak penonton, termasuk keluarga pemain, tak bisa masuk tepat waktu.

Dalam konferensi pers jelang laga kontra Irak, Jumat (10/10), Kluivert menilai situasi tersebut tidak seharusnya terjadi dalam pertandingan internasional sekelas kualifikasi Piala Dunia.

“Menurut pandangan saya, apa yang terjadi benar-benar tidak bisa diterima. Saya pikir federasi sepak bola Arab Saudi harus meninjau kembali cara mereka mengatur masuknya suporter,” ujar Kluivert dikutip dari Aawsat.

Sebelum kickoff, suasana di Gate 1 Stadion King Abdullah sempat memanas. Petugas keamanan disebut melarang suporter Indonesia masuk lewat gerbang tersebut, meski area itu seharusnya disiapkan untuk fans Garuda.

Situasi sempat tak terkendali setelah ratusan suporter yang sudah menunggu berjam-jam akhirnya merobohkan pagar pembatas demi bisa masuk ke stadion. Beberapa di antaranya adalah keluarga pemain yang kesulitan mengakses tribun, termasuk ibu hamil dan anak-anak.

“Saya sudah berbicara dengan orang tua pemain. Dari sudut pandang saya, hal ini tidak bisa diterima. Federasi seharusnya menyediakan akses dan tiket yang aman bagi keluarga pemain. Keselamatan penonton harus jadi prioritas,” tegas Kluivert.

Pelatih asal Belanda itu juga menyoroti pembatasan lain yang diberlakukan terhadap suporter Indonesia, termasuk larangan membentangkan koreografi dukungan selama pertandingan.

Kebijakan ini berbeda dengan pertemuan sebelumnya antara kedua tim di fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, di mana suporter Indonesia bisa masuk stadion dengan mudah dan menampilkan berbagai bentuk dukungan tanpa kendala.

Kritik Kluivert ini menjadi perhatian publik sepak bola Asia, mengingat partisipasi suporter dianggap sebagai bagian penting dalam atmosfer pertandingan internasional.