Jakarta, VIVA – Investor kawakan dan pendiri Bridgewater Associates, Ray Dalio, kembali menegaskan pandangannya soal pentingnya emas sebagai aset lindung nilai. Menurutnya, emas masih menjadi bentuk uang paling aman, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global, inflasi, dan potensi penurunan nilai mata uang kertas (fiat currency).
Dalam tulisan terbarunya, Dalio menyatakan bahwa emas telah terbukti mempertahankan nilainya selama ribuan tahun. Hal ini terjadi karena emas bersifat terbatas, diakui secara global, dan tidak bergantung pada satu negara atau otoritas tertentu.
"Emas adalah uang, dan merupakan uang yang paling kecil risikonya untuk didevaluasi atau disita,” kata Dalio dikutip dari TIME pada Senin, 3 November 2025.
Dalio menjelaskan bahwa sepanjang sejarah, sistem moneter terbagi menjadi dua jenis, yaitu mata uang yang didukung aset keras seperti emas dan perak, serta mata uang fiat alias uang kertas yang tidak didukung aset apa pun.
Ilustrasi harga emas dunia.
Sistem uang berbasis aset keras memberikan jaminan penukaran uang dengan emas dalam nilai tetap. Namun, ketika muncul utang berlebih dalam sistem tersebut, negara kerap dihadapkan pada dua pilihan antara tetap mempertahankan nilai tukar dengan risiko gagal bayar dan krisis deflasi, atau meninggalkan standar emas dan mencetak lebih banyak uang. Pilihan kedua ini menciptakan inflasi dan mendorong harga emas naik.
Dalio mencontohkan dua peristiwa besar keruntuhan sistem berbasis emas pada tahun 1933 dan 1971. Setelahnya, dunia beralih sepenuhnya ke sistem fiat, yang berlaku sampai hari ini.
Menurutnya, sejak itu bank sentral tidak punya pilihan lain selain mencetak uang dan meningkatkan utang ketika terjadi krisis. Dampaknya, nilai mata uang menurun sedangkan harga emas justru naik.
“Apa pun yang terjadi, emas selalu bertahan,” ujar Dalio.
Ia menekankan bahwa dalam setiap periode krisis utang besar, seperti saat ini, emas selalu menjadi alternatif penyimpan nilai yang lebih baik dibanding mata uang kertas. Hingga kini, emas menjadi cadangan devisa terbesar kedua yang disimpan bank sentral dunia.
Meski begitu, Dalio mengakui bahwa dalam beberapa kondisi, uang kertas dan surat utang memberikan imbal hasil lebih tinggi daripada emas. Hal itu terjadi ketika suku bunga cukup tinggi untuk menutupi risiko inflasi dan gagal bayar. Namun ketika suku bunga rendah, emas menjadi pilihan yang jauh lebih menarik.
Halaman Selanjutnya
Lebih lanjut, Dalio dinilai aman dari risiko penyitaan. Emas juga tidak rentan terhadap serangan siber atau kegagalan sistem keuangan, menjadikannya pilihan tepat saat ketegangan geopolitik dan risiko kebijakan pajak meningkat.

8 hours ago
2









