Dana MBG Rp1 Miliar Lenyap, Begini Kronologinya!

7 hours ago 3

Senin, 3 November 2025 - 19:24 WIB

Bandung, VIVA – Hilangnya dana operasional Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp1 Miliar diduga akibat kelalaian Kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), kini berbuntut panjang, hingga 53 pekerja dirumahkan.

Hal itu diketahui setelah Yayasan Prama Guna Nasional (PGN) melayangkan laporan resmi kepada Badan Gizi Nasional (BGN) terkait hilangnya dana sebesar Rp1 miliar yang diperuntukkan bagi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Bandung Barat.

Yayasan Prama Guna Nasional (PGN) pengelola SPPG di Bandung Barat

Photo :

  • Cepi Kurnia/tvOne/Bandung

Laporan itu tertuang dalam dokumen Laporan Khusus (Lapsus) Nomor: 001/PGN/SPPG-PANGAUBANIX/2025, yang menyoroti dugaan kelalaian Kepala SPPG Pangauban Batujajar, Kecamatan Batujajar, hingga menyebabkan saldo rekening operasional program MBG nyaris habis.

Dalam laporan sama dijelaskan, peristiwa kehilangan saldo terjadi pada Jumat (31/10/2025) sekitar pukul 18.30 WIB. Kepala SPPG Pangauban Batujajar, Mochamad Cakra Aji Saputra, bermaksud melakukan proses approval transaksi melalui sistem BNI Direct.

Namun, saat mencoba masuk ke akun perbankan digital tersebut, sistem menampilkan perintah penggantian kata sandi. Cakra kemudian menghubungi layanan live chat BNI melalui situs resmi. Akan tetapi, tak lama berselang, ia dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai agen resmi BNI.

Orang tersebut memberikan tautan (link) untuk mengganti password dengan dalih akun akan dibekukan bila tidak segera diperbarui. Karena percaya komunikasi itu resmi, Cakra mengikuti seluruh instruksi, termasuk memberikan nomor challenge dan response yang bersifat rahasia.

Keesokan harinya, saat mencoba menghubungi kembali nomor tersebut, kontak itu tidak dapat diakses. Setelah dilakukan pengecekan, saldo rekening SPPG diketahui berkurang drastis, tersisa hanya sekitar Rp12 juta dari total Rp1 miliar.

Dalam analisis sementara, Yayasan Prama Guna menyimpulkan kejadian ini diduga kuat mengindikasikan serangan phishing, yaitu modus penipuan digital yang memanfaatkan kelalaian pengguna dalam menjaga kerahasiaan data autentikasi dan akses perbankan.

“Kepala SPPG secara tidak sadar telah memberikan data sensitif kepada pihak yang tidak resmi,” demikian tertulis dalam laporan resmi yang diteruskan ke BGN," ditulis dalam surat keterangan, Senin (3/11/2025).

Salah satu pekerja SPPG, Meli (39), yang juga menjabat sebagai Ketua RW 08, membenarkan kejadian atas keputusan penghentian sementara operasional dapur. 

Halaman Selanjutnya

"Program MBG ini sebelumnya sangat membantu ibu-ibu di sini. Sekarang kami kehilangan penghasilan. Saya biasanya dapat Rp130 ribu per hari, dibayar mingguan,” kata Meli.  (Laporan Cepi Kurnia, tvOne, Bandung)

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |