Kuntilanak dan Pocong Kini Jadi Lirik Lagu! Prison Of Blues Angkat Cerita Horor Nusantara ke Panggung Internasional

5 hours ago 1

Kamis, 26 Juni 2025 - 08:14 WIB

VIVA – Band psychobilly asal Temanggung, Prison Of Blues, kembali mengguncang dunia musik dengan merilis album keempat bertajuk "Born To Be Killers" pada 20 Juni 2025. Album ini tersedia dalam format digital, CD, dan vinyl, menandai langkah baru mereka setelah sukses menembus pasar internasional lewat 11 album kompilasi di Eropa dan Amerika.

Born To Be Killers menghadirkan 15 lagu yang direkam secara live, menampilkan energi khas pertunjukan panggung Prison Of Blues dengan lebih intens dan liar. Namun yang paling mencuri perhatian dari album ini adalah kehadiran unsur horor lokal Indonesia yang kental. Untuk pertama kalinya, band ini mengangkat tema-tema seperti pocong, kuntilanak, santet, pasar setan, hingga mitos-mitos gelap yang hidup dalam cerita rakyat Indonesia.

Dengan membalut lirik dan suasana musik dalam atmosfer menyeramkan khas budaya lokal, Prison Of Blues tidak hanya menyajikan teror musikal, tetapi juga memperkaya narasi budaya Indonesia yang sering terabaikan. Album ini seolah menjadi jembatan antara horor lokal dan subkultur musik yang lahir di Eropa.

"Selama ini kami membawa budaya Psychobilly Eropa ke dalam musik kami. Tapi di album ini, saatnya kami memberi panggung untuk Pocong, Kuntilanak, dan cerita-cerita horor lokal yang nggak kalah menyeramkan," jelas Bayu Randu, gitaris sekaligus produser album ini.

Dengan line-up baru, yaitu Endy Barock (drum), Topan Murdox (gitar kedua), dan Dhana Dira (contrabass), Prison Of Blues tetap mempertahankan warna khas mereka bersama dua anggota inti, Bowo (vokal & gitar) dan Bayu Randu (lead gitar & produser).

Menariknya, album ini turut menghadirkan kolaborasi dengan sejumlah musisi lintas genre, termasuk nama-nama besar seperti, Eet Sjahranie (Edane) – “Devil’s Inside”, Ari (Padi Reborn) & Zaky (ex-Funky Kopral) – “Pocong / Disantet Mertua”, Dellu Uyee – “Zombie di Ruang Tamu”, KMNG (Serigala Malam) – “Tersesat”, Astryd Tyas – “Kuntilanak” dan banyak lainnya.

Kolaborasi ini membuktikan bahwa Prison Of Blues tidak takut untuk mengeksplorasi dan memperluas cakupan musikal mereka.

Sebagai bagian dari promosi album, Prison Of Blues akan kembali menjalani tur Eropa pada Oktober 2025 dengan total 17 pertunjukan di 4 negara. Ini akan menjadi tur kelima mereka ke Benua Biru setelah sebelumnya tampil di ajang bergengsi seperti Psychobilly Meeting Festival—festival psychobilly terbesar dunia—pada tahun 2016, 2017, 2018, dan 2024.

Menurut Bowo, sang vokalis, meski selama ini fokus pada pasar luar negeri karena genre psychobilly belum banyak dikenal di tanah air, album ini menjadi upaya mereka untuk memperkenalkan genre tersebut ke pendengar Indonesia

 "Lewat album ini, kami ingin mulai membuka jalan dan mengedukasi soal psychobilly di negeri sendiri," ujarnya.

Dukungan internasional juga datang dari legenda psychobilly Inggris, Sparky (Demented Are Go), yang menyatakan, “You guys need to spread this genre to Asia, especially Indonesia.”

Halaman Selanjutnya

Sebagai bagian dari promosi album, Prison Of Blues akan kembali menjalani tur Eropa pada Oktober 2025 dengan total 17 pertunjukan di 4 negara. Ini akan menjadi tur kelima mereka ke Benua Biru setelah sebelumnya tampil di ajang bergengsi seperti Psychobilly Meeting Festival—festival psychobilly terbesar dunia—pada tahun 2016, 2017, 2018, dan 2024.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |