Jakarta, VIVA – Komite Internasional untuk Membongkar Blokade Gaza telah meluncurkan armada kapal tambahan pada Sabtu, 27 September 2025, untuk menantang blokade Israel terhadap Jalur Gaza, Palestina.
Dalam pernyataannya, komite itu menyebut ada 10 kapal sipil yang berangkat dari Pelabuhan San Giovanni Li Cuti di Kota Catania, Sisilia.
Mereka berangkat dengan membawa sekitar 70 aktivis dari 20 negara lebih, dan bekerja sama dengan Freedom Flotilla Coalition. Di antara para peserta, terdapat 9 anggota parlemen dari Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Sejumlah warga membawa kantong tepung dari truk bantuan kemanusiaan di Gaza
Photo :
- ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa
"Langkah ini dilakukan saat perang Israel di Gaza memasuki tahun kedua, yang ditandai dengan pengeboman tanpa henti, taktik kelaparan, pembunuhan anak-anak dan warga sipil, serta serangan berulang terhadap jurnalis, tenaga medis, rumah sakit, dan pengungsian massal," kata komite tersebut dalam pernyataannya, dikutip Minggu, 28 September 2025.
Mereka menuding kekuatan dunia diam saja, tetapi terus membantu Israel dan melindunginya dari tanggung jawab.
Armada baru itu adalah kelanjutan dari misi sebelumnya, termasuk Madleen, Handala, dan puluhan kapal lain, yang diluncurkan dalam 15 tahun terakhir oleh Freedom Flotilla Coalition dan Global Sumud Flotilla.
Namun, banyak di antara kapal-kapal itu dicegat atau diserang pasukan Israel di perairan internasional.
"Kampanye global ini tak tidak akan berhenti sampai mencapai tujuan kemanusiaannya yang mulia,” kata Ketua Komite, Zaher Birawi.
Israel memiliki rekam jejak mencegat kapal yang menuju Gaza, menyitanya, dan mendeportasi para aktivis. Para kritikus menyebutnya sebagai tindakan pembajakan.
Sementara itu, penyelidik PBB baru-baru ini menyimpulkan bahwa Israel melakukan genosida di Gaza, di mana hampir 66.000 warga Palestina telah terbunuh sejak Oktober 2023.
Halaman Selanjutnya
Namun, banyak di antara kapal-kapal itu dicegat atau diserang pasukan Israel di perairan internasional.

4 weeks ago
25









