Bandung, VIVA – Setelah lebih dari sepekan menjalani perawatan intensif akibat luka bakar serius, dua korban ledakan gas elpiji 3 kilogram alias gas melon di Babakan Sari, Kiaracondong, Kota Bandung, yakni seorang ibu dan anaknya, meninggal dunia. Keduanya kini telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cibangkong, Bandung.
Kerabat korban, Rizky, membenarkan kabar duka tersebut. Ia menyebutkan bahwa sang ibu meninggal dunia lebih dahulu, disusul anaknya beberapa hari kemudian.
"Ibunya meninggal tanggal 22 Oktober di RS Pindad, sementara anaknya meninggal hari ini, 26 Oktober, usai menjalani operasi di RS Hasan Sadikin Bandung,” kata Rizky, Minggu 26 Oktober 2025.
Sementara itu, suami korban yang juga mengalami luka bakar serius masih dirawat di rumah sakit. Adapun tukang gas yang turut menjadi korban telah diperbolehkan pulang karena luka yang dideritanya tidak terlalu parah.
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Jumat pagi, 17 Oktober 2025, di Jalan Babakan Sari RT 06 RW 07, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung. Ledakan gas elpiji 3 kilogram itu mengakibatkan empat orang mengalami luka bakar serius dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Ledakan disertai kobaran api sempat membuat warga sekitar panik dan berhamburan keluar rumah. Api bahkan membakar sebagian bangunan rumah milik korban hingga mengalami kerusakan cukup parah.
Korban luka bakar terdiri atas pemilik rumah Ade Rahmat (50) istrinya Mita (47), anaknya Sherly (17), serta seorang penjual gas yang saat kejadian sedang membantu di lokasi.
Laporan Cepi Kurnia/tvOne Bandung
Kasus Kekerasan Seksual Anak di Bawah Umur, AKBP Fajar Divonis 19 Tahun Penjara dan Denda Rp 5 Miliar
Vonis terhadap AKBP Fajar satu tahun lebih ringan dari tuntutan jaksa yakni 20 tahun penjara.
VIVA.co.id
21 Oktober 2025

5 hours ago
4









