Jakarta, VIVA – Ketua Satgas Percepatan Peningkatan Produksi/Lifting Migas, Nanang Abdul Manaf melaporkan, pihaknya telah berhasil meningkatkan produksi migas melalui penyelesaian dua proyek pengembangan lapangan migas, yang berada di Blok B Offshore Natuna Selatan oleh Medco E&P Ltd.
Nanang mengakui, capaian yang turut dikontribusikan dari Lapangan Forel-Bronang dan Lapangan Terubuk Siput di Blok B Offshore Natuna Selatan itu, telah membantu peningkatan produksi migas nasional yang pertama kalinya sejak 2016 lalu.
"Dimana proyek-proyek tersebut telah berkontribusi dengan tambahan sekitar 20 ribu barel minyak per hari untuk lifting minyak, dan 60 juta kaki kubik gas per hari," kata Nanang di acara 'Grand Launching Indonesia’s Oil and Gas Exploration 2025' di Jakarta, Selasa, 25 November 2025.
Maket proyek kilang minyak Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP)
Hasil produksi kedua lapangan baru itu diakui Nanang juga telah berkontribusi memperlambat penurunan produksi minyak nasional. Dari yang sebelumnya hanya rata-rata 580 ribu barel per hari pada tahun 2024, kini melonjak menjadi 582 ribu barel per hari pada tahun 2025 ini.
Bahkan apabila produksi Natural Gas Liquids (NGL) atau cairan gas alam turut dimasukkan ke dalam hitungan tersebut, maka total produksinya di tahun 2025 ini menjadi setara 607 ribu barel per hari.
"Dan itu menjadikan capaian ini sebagai peningkatan produksi pertama sejak tahun 2016alu," ujar Nanang.
Dia pun menegaskan bahwa Satgas Percepatan Peningkatan Produksi/Lifting Migas yang dipimpinnya akan terus berupaya mengakselerasi capaian tersebut, sebagaimana amanah yang termaktub di Keputusan Menteri ESDM Nomor 296 Tahun 2024 pada November 2024 lalu.
Dengan tugas utama yakni mendukung program prioritas pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi, Nanang menegaskan bahwa upaya mempercepat peningkatan lifting migas memang sangat diperlukan saat ini. Mengingat, penurunan lifting migas terus terjadi dari tahun ke tahun, dengan persentase penurunan sebesar 3-7 persen setiap tahunnya.
Kilang Pertamina di Cilacap
"Melalui kesadaran itulah akhirnya Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, akhirnya membentuk Satgas Percepatan Peningkatan Lifting Migas ini," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto memperkirakan, produksi minyak pada Desember 2025 bisa mencapai 625 ribu barel per hari (BOPD). Meskipun rata-rata produksi minyak secara year-to-date (ytd) hingga 10 November 2025 telah mencapai 606.020 BOPD, melebihi target APBN 2025 yang mencanangkan sebanyak 605 ribu BOPD.
Halaman Selanjutnya
Rinciannya, total produksi ytd per 10 November itu terdiri atas minyak 529.449 BOPD, kondensat 53.174 BOPD, natural gas liquids (NGL) 23.118 barrel per day (BPD), dan kondensat hilir dari DSLNG (PT Donggi Senoro LNG) 279 barrel of condensate per day (BCPD).

1 hour ago
1









