Ibu Hamil di Papua Meninggal Ditolak 4 RS, Puan Minta Kemenkes Evaluasi

2 hours ago 1

Selasa, 25 November 2025 - 14:11 WIB

Jakarta, VIVA – Ketua DPR RI, Puan Maharani buka suara terkait kasus ibu hamil bernama Irene Sokoy di Papua yang meninggal bersama bayinya usai tak dilayani empat rumah sakit.

Puan menyampaikan rasa keprihatinannya atas peristiwa tersebut. DPR akan meminta keterangan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) atas kejadian itu.

Ketua DPR RI Puan Maharani (kanan) dan Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa (kiri) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat

Photo :

  • Yeni Lestari/VIVA

"Jadi, DPR juga prihatin dan tentu saja ini sangat concern dan akan meminta komisi terkait untuk mengevaluasi pelaksanaan hal-hal tersebut terkait dengan penanganan kesehatan yang khususnya terjadi di wilayah 3T," kata Puan kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 25 November 2025.

Puan juga meminta agar hal serupa tak terjadi lagi di daerah lainnya. Ia pun mengaku DPR akan segera memanggil Kementerian Kesehatan untuk mengevaluasi penanganan rumah sakit, khususnya di daerah wilayah tertinggal, terdepan, terluar atau 3T.

"Jangan sampai terjadi (berulang). Kami Meminta Kementerian Kesehatan khususnya untuk bisa mengevaluasi penanganan kesehatan di rumah sakit sampai ada masyarakat yang kemudian tidak tertangani khususnya di wilayah 3T," pungkasnya.

Untuk diketahui, seorang ibu hamil Irene Sokoy asal Kampung Hobong, Sentani meninggal dunia bersama bayi dalam kandungannya karena tak dilayani rumah sakit pada Senin, 17 November 2025. Karena kondisi pasien, dokter menyarankan harus segera dioperasi dan dirujuk ke RS Dian Harapan, RSUD Abepura hingga rumah sakit Bhayangkara. Namun, pasien belum tertangani hingga dirujuk ke RSUD Jayapura.

Dalam perjalanan ke RSUD Jayapura, saat tiba di Skyljne, pasien mengalami kejang-kejang sehingga ambulans harus memutar balik lagi ke RS Bhayangkara.

Sayangnya, dalam perjalanan pasien dalam kondisi mulut dan hidung mengeluarkan busa, sampai di Rumah Sakit Bhayangkara, petugas melakukan upaya pertolongan dengan CPR tetapi nyawa pasien dan bayi yang dikandungnya tak tertolong.

Situasi di rumah duka anak laki-laki bernama Alvaro Kiano Nugroho (6)

Terkuak! Saksi Kunci Ternyata Berteman Baik dengan Pembunuh Alvaro

Saksi kunci bernama Guntur dan Alex Iskandar, ayah tiri Alvaro Kiano Nugroho (6), disebut berteman baik. Hal itu diungkap Kapolrestro Jaksel, Kombes Pol, Nicolas Lilipaly

img_title

VIVA.co.id

25 November 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |