Jakarta, VIVA – Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Meski kemajuan medis terus berkembang, penyakit ini tetap memengaruhi jutaan orang. Faktor genetik memang berperan, tetapi gaya hidup tidak sehat seperti merokok, obesitas, diabetes, kurang olahraga, dan pola makan buruk juga menjadi penyebab utama.
Kita semua tahu bahwa menghindari junk food dan gula berlebih penting untuk mencegah penyakit jantung. Namun, tahukah kamu bahwa ada beberapa makanan sehari-hari yang diam-diam juga merusak kesehatan jantung? Yang lebih berbahaya, makanan-makanan ini sering kali dikemas dengan label sehat
Seorang Board Certified Interventional Cardiologist di Amerika Serikat, Dr. Sanjay Bhojraj menjelaskan lima jenis makanan yang patut diwaspadai. Apa saja? Berikut ini rangkumannya seperti dilansir dari laman Times of India, Rabu 22 Oktober 2025.
1. Minyak biji-bijian (Seed Oils)
Minyak biji-bijian seperti minyak jagung, kedelai, bunga matahari, dan canola kini populer digunakan untuk memasak. Namun, menurut Dr. Bhojraj, minyak-minyak ini mengandung asam lemak omega-6 dalam jumlah berlebihan, termasuk asam linoleat yang dapat memicu gangguan kesehatan jantung.
Konsumsi minyak biji-bijian berlebih dapat merusak dinding arteri akibat stres oksidatif dan peradangan, sehingga meningkatkan risiko pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang banyak mengonsumsi minyak jenis ini memiliki risiko serangan jantung dan kematian yang lebih tinggi meski kadar kolesterol mereka menurun.
Proses oksidasi minyak biji-bijian juga menghasilkan senyawa berbahaya yang dapat merusak pembuluh darah dan memicu pembekuan darah. Mengurangi penggunaannya dapat membantu menurunkan peradangan arteri dan melindungi kesehatan jantung.
2. Produk “Zero Sugar”
Banyak orang memilih produk zero sugar karena menganggapnya lebih aman untuk jantung. Namun, tanpa disadari, produk ini sering mengandung pemanis buatan dan bahan tambahan lain.
Dr. Bhojraj menjelaskan bahwa konsumsi pemanis buatan dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus dan fungsi insulin. Akibatnya, tubuh mengalami peradangan dan resistensi insulin yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi pemanis buatan secara rutin dapat meningkatkan kemungkinan terkena stroke dan gangguan jantung. Selain itu, karena produk zero sugar umumnya tidak mengandung serat dan nutrisi penting, rasa kenyangnya tidak bertahan lama, sehingga membuat kita cenderung makan lebih banyak.
Halaman Selanjutnya
Jika tidak memperhatikan komposisi bahan, produk zero sugar justru dapat memberikan efek negatif bagi sistem kardiovaskular.