Menhub Akui Penerapan Kebijakan Zero ODOL Bagi Truk Obesitas Sudah Mandek 16 Tahun

5 hours ago 2

Kamis, 26 Juni 2025 - 21:16 WIB

Jakarta, VIVA - Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, membeberkan penyebab mandeknya implementasi kebijakan Zero Over Dimension-Over Load (Zero ODOL), bagi para truk-truk obesitas yang kelebihan muatan dan dimensi.

Dia mengaku, meskipun implementasi kebijakan Zero ODOL ini telah berlangsung sejak tahun 2017, namun praktiknya di lapangan nyatanya tak seideal di atas kertas. Padahal, saat itu pemerintah telah membentuk peta jalan (roadmap) penanganan truk-truk obesitas, yang rencananya akan langsung diberlakukan efektif sejak saat itu.

Namun, Dudy mengatakan bahwa saat itu banyak pengemudi truk yang menolak kebijakan Zero ODOL tersebut, meskipun kesepakatan implementasinya telah tercapai sejak tahun 2017. Hingga akhirnya, pemerintah kembali menargetkan bahwa implementasi kebijakan Zero ODOL ini akan berlaku efektif pada tahun 2026 mendatang.

"Jadi ketika (saat itu) sudah disepakati, kemudian (banyak supir truk) langsung pada keberatan," kata Dudy dalam konferensi pers di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis, 26 Juni 2025.

Kala itu, para pengemudi truk yang menolak implementasi kebijakan Zero ODOL meminta penundaan implementasi aturan tersebut sampai tahun 2018. Namun saat hendak diterapkan pada 2018, kebijakan Zero ODOL itu justru kembali mendapat penolakan.

Padahal, aturan Zero ODOL sebenarnya sudah masuk dalam Undang-undang (UU) Lalu Lintas dan Jalan Tahun 2009. Sehingga, Menhub memastikan bahwa implementasi kebijakan ini sudah tertunda selama sekitar 16 tahun lamanya.

"Pengaturan Zero ODOL ini sudah berjalan sedemikian lama, tapi tidak kita laksanakan sebagaimana mestinya dalam kurun waktu 16 tahun terakhir. Jadi selama 16 tahun ini kita tunda pelaksanaannya," ujar Dudy.

Karenanya, Dudy mengakui bahwa sejumlah kecelakaan lalu lintas berujung maut yang melibatkan truk-truk obesitas tersebut juga masih kerap terjadi. Pihaknya mencatat, terdapat sebanyak 27.337 kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan barang di sepanjang tahun 2024.

Sementara untuk jumlah korban meninggal sepanjang tahun 2024, tercatat ada sekitar 6.000 orang pengguna jalan. Dudy menegaskan, data kecelakaan inilah yang menjadi fokus dari implementasi kebijakan Zero ODOL tersebut.

"Kami bisa memahami apa yang menjadi concern dari para pengemudi, tapi kami juga harus bisa memahami apa yang terjadi dengan masyarakat terutama dengan hilangnya nyawa yang cukup banyak. Jadi inilah yang menjadi concern utama kami, yakni aspek keselamatan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Karenanya, Dudy mengakui bahwa sejumlah kecelakaan lalu lintas berujung maut yang melibatkan truk-truk obesitas tersebut juga masih kerap terjadi. Pihaknya mencatat, terdapat sebanyak 27.337 kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan barang di sepanjang tahun 2024.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |