Jakarta, VIVA – Bitcoin kembali menjadi pusat perhatian di tengah kebijakan Presiden AS Donald Trump. Usai tren memecoin meledak, para investor kini mulai mengalihkan fokus ke aset fundamental seperti Bitcoin dan jaringan blockchain Layer-1.
Perubahan sentimen ini, memunculkan pertanyaannya, apakah harga Bitcoin akan terus melambung atau justru tersungkur? Saat ini, pada Rabu, 12 Februari 2025, harga Bitcoin berada di kisaran USD96.137 atau setara Rp1,53 miliar per keping.
Melansir dari FX Leaders, para analis memprediksi dua kemungkinan skenario, yaitu Bitcoin bisa menembus Rp1,55 miliar dan melesat ke Rp1,6 miliar, atau justru turun ke Rp1,46 miliar. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga ini adalah kebijakan ekonomi AS di bawah Trump.
Sebelumnya, Donald Trump dikenal sebagai sosok yang tidak terlalu mendukung Bitcoin. Pada masa pemerintahannya, dia pernah menyatakan bahwa Bitcoin adalah penipuan dan menganggap mata uang digital tidak memiliki nilai nyata dibandingkan dengan dolar AS.
Namun, kondisi saat ini berbeda. Semakin banyaknya investor institusional yang masuk ke pasar kripto, ada kemungkinan Trump akan mempertimbangkan kebijakan yang lebih moderat terhadap Bitcoin.
Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi Bitcoin jika Trump kembali berkuasa di antaranya:
1. Regulasi Kripto yang Lebih Ketat
Jika Trump menerapkan aturan lebih ketat terhadap perdagangan Bitcoin, seperti pajak tinggi atau pembatasan transaksi, harga Bitcoin bisa mengalami tekanan dan berpotensi turun tajam. Sebaliknya, jika regulasi dibuat lebih jelas dan mendukung inovasi di industri kripto, ini bisa menjadi dorongan positif bagi Bitcoin.
2. Dampak Kebijakan Moneter
Kebijakan ekonomi dan moneter yang diterapkan oleh pemerintah AS memiliki pengaruh besar terhadap pasar keuangan global, termasuk Bitcoin. Jika Trump kembali menerapkan pemotongan pajak dan memperbesar defisit anggaran, ada kemungkinan inflasi akan meningkat. Dalam situasi seperti ini, banyak investor biasanya mencari aset lindung nilai seperti Bitcoin untuk menjaga nilai kekayaan mereka.
3. Dukungan Investor
Meskipun kebijakan pemerintah bisa berdampak signifikan, peran investor institusional tetap menjadi faktor utama dalam pergerakan harga Bitcoin. Sejak beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan besar mulai mengakumulasi Bitcoin sebagai bagian dari portofolio investasi mereka. Jika tren ini terus berlanjut, Bitcoin bisa tetap stabil bahkan di tengah ketidakpastian kebijakan pemerintah.
Prediksi Harga Bitcoin
Dari sisi teknikal, Bitcoin saat ini berada dalam pola pergerakan yang masih belum menunjukkan arah pasti. Jika harga mampu menembus Rp1,55 miliar, maka Bitcoin berpotensi mengalami kenaikan lebih lanjut hingga Rp1,6 miliar atau bahkan lebih tinggi. Sebaliknya, jika Bitcoin gagal bertahan di atas Rp1,52 miliar, maka ada kemungkinan harganya akan terus melemah hingga menyentuh Rp1,46 miliar.
Halaman Selanjutnya
2. Dampak Kebijakan Moneter