Mentan Amran: Beras dan Komoditas Impor Ilegal Lainnya Ditindak Sebelum Sandar di Batam

• 

• Bisnis

Rabu, 26 November 2025 - 00:48 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan, penindakan yang dilakukan pihaknya pada 40,4 ton beras hingga gula impor ilegal, dilakukan sebelum pengiriman komoditas tersebut bersandar di Batam, Kepulauan Riau.

Dia mengatakan, hal itu sebagai komitmen pemerintah dalam menjaga kedaulatan pangan nasional, setelah tindakan serupa sebelumnya dilakukan pada kasus masuknya 250 ton beras ilegal di Sabang, Aceh.

"Kapal yang membawa beras itu bahkan belum sempat bersandar penuh di Pelabuhan Tanjung Sengkuang, ketika aparat sudah bergerak mengamankan seluruh muatan tersebut pada Senin (24/11) malam," kata Amran dalam konferensi pers di kediamannya, kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa, 25 November 2025.

Amran pun merinci barang ilegal yang diamankan selain beras, yakni komoditas lain berupa 4,5 ton gula pasir, 2,04 ton minyak goreng, 600 kilogram tepung terigu, 900 liter susu, 240 botol parfum, 360 bungkus mie impor, serta 30 dus produk frozen food.

Amran menambahkan, pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, untuk menyegel barang bukti di Pelabuhan Rakyat Tanjung Sengkuang, Batam tersebut.

"Kami sudah koordinasi dengan Pak Kapolda, Pak Pangdam, Gubernur, sudah kami telepon semuanya langsung, supaya jangan ada salah persepsi dan ini semuanya langsung disegel dan diproses," ujarnya.

Sebagai informasi, rincian mengenai temuan komoditas impor ilegal itu antara lain terdiri dari beras sebanyak 40,5 ton, minyak goreng 4,5 ton, dan gula 2,04 ton. 

Lalu ada pula tepung terigu 600 kg, susu 900 liter, parfum 240 pcs, mie impor 360 pcs, dan frozen food 30 dus.

Penindakan tersebut juga berhasil menangkap lima anak buah kapal (ABK). Dalam temuan ini ditangkap 3 kapal, kapal KM Permata Pembangunan, KM Sampurna III dan kapal ketiga adalah KM Risky.