Tel Aviv, VIVA – Israel telah mengirim pasukan ke zona perbatasan setelah pasukan pemberontak (oposisi) menyusup dan mencoba merebut pos penjaga perdamaian PBB. Melansir dari Iran International, Minggu, 8 Desember 2024, hal ini meningkatkan kekhawatiran bagi Israel mengenai keamanan perbatasannya. “Sesuai dengan penilaian situasional menyusul kejadian-kejadian terkini di Suriah, termasuk masuknya personel bersenjata ke zona penyangga, IDF telah mengerahkan pasukan di zona penyangga dan di beberapa tempat lain yang diperlukan untuk pertahanannya, guna memastikan keselamatan masyarakat di Dataran Tinggi Golan dan warga Israel,” demikian pernyataan tentara Israel, pada hari Minggu. Photo : Meskipun pernyataan tersebut mengatakan bahwa militer Israel tidak mencampuri kejadian-kejadian internal di Suriah, namun wilayah tersebut merupakan titik kunci untuk menjaga keamanan Tel Aviv. Pasukan Pengamat Pelepasan PBB (UNDOF) telah bertugas selama lebih dari 50 tahun untuk memantau jalur tanah sepanjang 80 km (50 mil) tersebut selama 24 jam sehari. Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, masalah serangan lintas batas telah menjadi ancaman yang terus menghantui Israel, yang sedang dalam keadaan siaga tinggi. Beberapa daerah di sepanjang perbatasan dinyatakan sebagai zona militer tertutup pada hari Minggu. Dalam pesan yang jelas kepada Suriah, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sar merilis sebuah pernyataan Sabtu malam yang mengatakan, "Selama 24 jam terakhir, angkatan bersenjata (oposisi Suriah) telah memasuki zona penyangga di sisi Suriah yang berbatasan dengan Israel. Di antara tindakan lainnya, serangan dilakukan terhadap pasukan UNDOF di daerah tersebut." “Israel prihatin dengan pelanggaran Perjanjian Pelepasan 1974 antara Israel dan Suriah, yang juga menimbulkan ancaman terhadap keamanannya, keselamatan masyarakatnya, dan warganya, khususnya di wilayah Dataran Tinggi Golan. Negara Israel tidak ikut campur dalam konflik internal di Suriah.” Halaman Selanjutnya Dalam pesan yang jelas kepada Suriah, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sar merilis sebuah pernyataan Sabtu malam yang mengatakan, "Selama 24 jam terakhir, angkatan bersenjata (oposisi Suriah) telah memasuki zona penyangga di sisi Suriah yang berbatasan dengan Israel. Di antara tindakan lainnya, serangan dilakukan terhadap pasukan UNDOF di daerah tersebut."
Berita Terkait
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Pemungutan suara Majelis Nasional yang berusaha untuk memakzulkan Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol, dibatalkan.
Pasukan oposisi Suriah telah memberlakukan jam malam di ibu kota, Damaskus, setelah mereka berhasil menguasai kota tersebut.
Presiden Suriah Bashar al-Assad melarikan diri dari negaranya saat Pasukan Oposisi Suriah (anti-pemerintah) mengepung ibu kota Damaskus.
Perdana Menteri Suriah, Mohammed al-Jalali mengatakan bahwa kontak terakhirnya dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad adalah pada Sabtu malam, 7 Desember 2024.
Terpopuler
Keputusan KH Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah untuk mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden telah menjadi sorotan utama dalam diskusi publik.
Presiden Suriah Bashar al-Assad meninggalkan Damaskus dengan pesawat ketika pemberontak Suriah mengumumkan mereka telah mengakhiri kekuasaan rezim Assadm namun hilang.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa hingga saat ini pemerintah belum merencanakan kenaikan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Selengkapnya Partner
Film Indonesia terus mengalami perkembangan dan berhasil sukses di dalam negeri maupun diluar negeri. Berbagai genre dengan karya-karya terbaik berhasil menarik perhatian
Tottenham dan Chelsea akan bertemu di Tottenham Hotspur Stadium pada pekan ke-15 Premier League 2024/2025.
Dehidrasi bisa menjadi masalah serius bagi penderita diabetes. Tingginya kadar gula darah membuat ginjal bekerja ekstra keras, sehingga tubuh lebih cepat kehilangan caira
Selengkapnya Isu Terkini
Anti-Pemerintah Kuasai Ibu Kota Damaskus, Suriah (Doc: ANews)