Oscar Lawalata-Poppy Dharsono, 7 Desainer Lintas Generasi Tampilkan Koleksi Elegan Nan Dramatis di IFW 2025

1 day ago 9

Senin, 2 Juni 2025 - 21:56 WIB

Jakarta, VIVA – Indonesia Fashion Week (IFW) 2025, digelar selama 5 hari mulai 28 Mei hingga 1 Juni di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.

Salah satu yang menarik adalah di hari ke-4, yaitu Gelaran Grand Gala BTN menghadirkan koleksi dari desainer lintas generasi. Sebanyak tujuh desainer, di antaranya Poppy Dharsono, Agnes Linggar Budhisurya, Ayu Dyah Andari, Nita Seno Adji X Sthya, Malik Moestaram, Itang Yunasz Prime, dan Oscar Lawalata Culture menampilkan koleksi elegan, megah, otentik, dan dramatis di titian peraga. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Koleksi para desainer tersebut memang dirancang dengan mengedepankan karya keberlanjutan (sustainable) seperti salah satunya pada koleksi Poppy Dharshono. Karya busana koleksi Ketua Umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia dan Presiden IFW tersebut mengusung material tenun biji kapas hasil olahan pengrajin di Yogyakarta sebagai ‘eco friendly fabrics’. 

“Koleksi kali ini sudah saya tampilkan di London, Milan, dan Paris. Di sana dapat sambutan luar biasa karena koleksi ini menjadi bagian dari sustainable fashion, sebab tekstilnya tidak mengandung zat kimia berbahaya dan tidak berasal dari binatang,” kata Poppy Dharsono, yang menampilkan 12 look koleksinya.

Disabilitas bawakan koleksi Nita Seno Adji X Sthya di IFW 2025.

Gelaran busana berlanjut ke Agnes Linggar Budhisurya mengusung tema ‘Art & Fame’ menampilkan 6 look dengan permainan selendang outer motif floral berwarna hijau, fuchsia, dan hitam. Disambung koleksi Ayu Dyah Andari bertajuk ‘Charmée Luxury Collection’ sebagai karya penuh makna dirancang dengan ketelitian tingggi pada tiap detail. Dalam koleksi ini, Ayu Dyah Andari menghadirkan tiga palet warna menawan—dua warna pastel lembut dan satu warna tegas nan mewah—merefleksikan semaraknya suasana lebaran dengan sentuhan keanggunan.
 
Gelar busana terus berlanjut dengan penampil koleksi dari Nita Seno Adji X Sthya dengan mengusung tajuk ‘Jelajah ke Sumba’ menyajikan keindahan sumba dari hasil kerajinan tangan berupa kain khas Sumba kreasi penenun kain Sumba menghasilkan motif ayam, kuda, rusa, manusia, mamuli, dan singa patola kamba. Nita Seno Adji X Sthya menampilkan 12 busana perempuan long dress, bustier dengan bordir dan tenun Sumba. Sang desainer bahkan menggandeng model disabilitas untuk beberapa koleksinya.

“Terinspirasi dari proses pembuatan tenun Sumba dengan proses pembuatan sampai 42 tahap sehingga membutuhkan waktu panjang untuk sehelai tenun Sumba. Dan para pembordir dari Tasikmalaya, serupa pada penggerjaannya dalam proses pengerjaan panjang,” kata Nita Seno Adji. 

Selanjutnya, Itang Yunasz Prime menampilkan sembilan look busana perempuan dengan siganture setelan blouse dan celana model lebar dibalut outer songket Bali benang emas sehingga terlihat lebih glam elegan.Pada koleksi kali ini Itang Yunasz mengusung tajuk ‘Bali Boho’ untuk mempresentasikan gaya eksotic dramatic lewat silhouette lebar menciptakan kesan bebas bergaya Boho. Detail ruffles digunakan pada koleksi tersebut menambah dimensi serta sentuhan bordir memperkuat karakter dan menciptakan kesempurnaan pada koleksinya.

Kemeriahan gelar busana belum usai, sebab Oscar Lawalata Culture tampil dengan koleksi “DARRA Spring Summer 2025”. DARRA merupakan sebuah interpretasi modern tentang keanggunan dan kelembutan perempuan nan dituangkan melalui warna-warna cerah khas musim semi dan panas. Koleksi ini menampilkan siluet ringan, dengan cutting-an kebaya kontemporer bisa dipadupadankan sesuai style, baik formal maupun non formal.

Koleksi Oscar Lawalata di IFW 2025.

Detail-detail dalam koleksi ini terinspirasi dari bentuk dan gerak bunga, bukan secara harfiah, tapi melalui permainan tekstur, volume, dan struktur yang menggambarkan keindahan bunga secara subtil. Setiap busana dalam koleksi "DARRA" menghidupkan esensi musim dengan cara effortless namun penuh karakter,menjadikannya pilihan sempurna untuk penyuka gayasantai, feminin, dan tetap penuh statement.

Oscar Lawalata Culture melalui 9 busana perempuan menggunakan material linen tersebut menghadirkan semangat perempuan nan bebas, hangat, dan berdaya, sekaligus mengangkat narasi alam sebagai sumber inspirasi utama dalam karya-karyanya.

“Koleksi DARRA Spring Summer 2025 terinspirasi dari keanggunan bunga nan tumbuh di tengah musim semi, simbol kehidupan baru, kelembutan, dan semangat feminin tak lekang oleh waktu. Bunga tidak hanya hadir sebagai bentuk visual, tapi diwujudkan dalam permainan siluet, detail, dan tekstur kain yang menggambarkan kelopak, tangkai, hingga gerak mekarnya,” kata Oscar Lawalata.

Halaman Selanjutnya

Selanjutnya, Itang Yunasz Prime menampilkan sembilan look busana perempuan dengan siganture setelan blouse dan celana model lebar dibalut outer songket Bali benang emas sehingga terlihat lebih glam elegan.Pada koleksi kali ini Itang Yunasz mengusung tajuk ‘Bali Boho’ untuk mempresentasikan gaya eksotic dramatic lewat silhouette lebar menciptakan kesan bebas bergaya Boho. Detail ruffles digunakan pada koleksi tersebut menambah dimensi serta sentuhan bordir memperkuat karakter dan menciptakan kesempurnaan pada koleksinya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |