Jakarta, VIVA – Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv mempertanyakan peran pengawasan Direktur Utama Bulog dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas). Sebab, Rajiv geram setelah menerima video yang menunjukkan kecurangan oknum pedagang beras nakal menukar karung beras Bulog dengan karung beras premium.
Rajiv mengaku menerima video amatir dari salah satu pedagang Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), yang berisi aksi pengemasan ulang beras SPHP Bulog ke dalam karung beras premium untuk dijual dengan harga lebih mahal.
Tentu saja, Rajiv yang merupakan Anggota DPR Fraksi Partai NasDem ini sepakat untuk melaporkan ke pihak kepolisian bagi oknum pedagang beras yang nakal menukar karung beras Bulog dengan karung beras premium. Namun, ia justru menanyakan bagaimana peran pengawasan Bulog yang harusnya bisa mencegah kecurangan tersebut.
"Saya mendapat video, ini (terjadi) akhir 2024 bulan Desember, beras Bulog ditukar dengan karung premium. Kepala Bapanas mengatakan kalau ada tukar karung kita tukar polisi, iya saya sepakat. Tapi fungsi pengawasan Bulog bagaimana?," kata Rajiv dalam keterangannya pada Rabu, 5 Februari 2025.
Politikus Nasdem Wakil Bendahara Timnas AMIN, Rajiv
Photo :
- IG rajivsingh9191
Sebab, Rajiv khawatir jika pengawasan Bulog tidak berjalan dan tidak ada sanksi kepada pelaku pedagang beras nakal, maka akan mengganggu program swasembada pangan sebagai program utama pemerintah.
“Karena kalau ini enggak diberesin, saya khawatir swasembada pangan terganggu. Nanti ketika panen jangan sampai Bulog enggak bisa menyerap karena perilaku curang oknum pedagang, ujung-ujungnya harga gabah turun, gagal lagi swasembada pangan," ujar Legislator asal daerah pemilihan Jawa Barat II ini.
Makanya, Rajiv mengkritik Direktur Utama Bulog Wahyu Suparyono yang kerap berdalih dipanggil atau menemui Presiden Republik Indonesia kepada Anggota Komisi IV DPR RI. Sehingga, kata dia, terkesan menjadi pembenaran atas semua tindakan Bulog selama ini.
"Jadi enggak usah banyak bilang dipanggil Pak Presiden, kita semua di sini bela Presiden," tegas Rajiv.
Pengecer Boleh Jualan LPG 3 Kg Lagi, Pedagang: Tetap Saja Gak Kebagian, Masih Susah
Kebijakan Presiden Prabowo yang mengizinkan pengecer kembali bisa jual LPG 3 kg ternyata masih sulit diimplementasikan.
VIVA.co.id
5 Februari 2025