Perilaku Konsumen di Media Sosial: Studi Kasus Persib Bandung

2 days ago 8

VIVA – Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi ruang utama interaksi antara brand dan konsumennya. Tak terkecuali dalam dunia olahraga, di mana klub sepak bola kini bukan hanya tim yang bertanding di lapangan, tetapi juga entitas digital yang aktif membentuk persepsi publik. Persib Bandung, klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat, menjadi contoh menarik dalam memahami perilaku konsumen di media sosial

Persib tidak hanya hadir di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, tetapi juga di berbagai platform seperti Instagram, TikTok, Twitter, dan Facebook. Dengan jumlah pengikut mencapai 7,8 juta di Instagram, 1,6 juta di TikTok, serta jutaan lainnya di platform lain, Persib menjadi salah satu klub Indonesia dengan kehadiran digital terkuat.

Kehadiran digital Persib merepresentasikan transformasi perilaku konsumen dari sekadar penonton pasif menjadi partisipan aktif. Mereka tidak hanya menyimak, tetapi juga berinteraksi: membagikan momen, memberikan komentar, membuat konten tandingan, bahkan menyuarakan kritik atau dukungan secara terbuka. Ini sejalan dengan konsep prosumer dalam pemasaran digital — gabungan antara “producer” dan “consumer”.

Salah satu ciri utama konten media sosial Persib adalah muatan emosional yang kuat. Momen selebrasi gol, cuplikan video latihan yang penuh semangat, atau behind-the-scenes dari ruang ganti mampu membangkitkan rasa bangga dan keterikatan emosional para pengikutnya.

Hal ini sejalan dengan konsep emotional branding dalam perilaku konsumen. Ketika sebuah brand mampu membangkitkan emosi, maka konsumen akan memiliki loyalitas yang lebih tinggi. Tidak heran jika banyak penggemar rela membeli jersey original, datang ke stadion, atau bahkan membuat konten fan-art tentang Persib. Seorang bobotoh muda menulis di Twitter, “Beli jersey Persib tuh bukan karena butuh, tapi karena cinta.”

Di TikTok, Persib menunjukkan adaptasi yang luar biasa terhadap tren kekinian. Mereka tidak ragu menampilkan sisi lain dari para pemain — seperti joget, tantangan viral, atau bahkan bloopers latihan. Konten-konten ini disambut positif oleh konsumen digital, terutama generasi muda yang mendominasi platform ini.

Dalam hal ini, kita bisa melihat motivasi konsumsi yang bersifat hedonic — di mana pengguna mencari hiburan, kesenangan, dan keterlibatan yang menyenangkan. Konten semacam ini juga mencerminkan kebutuhan akan escapism, pelarian dari rutinitas harian yang diisi dengan momen lucu atau inspiratif.

Peran Fans sebagai co creator

Kekuatan media sosial terletak pada kolaborasi. Banyak konten viral tentang Persib justru bukan berasal dari akun resmi, melainkan dari para fans. Mulai dari video reaksi, meme pertandingan, hingga konten edukatif tentang sejarah klub. ni mencerminkan konsep user-generated content (UGC) dan pergeseran perilaku konsumen dari "end-user" menjadi co-creator. Brand tidak lagi sepenuhnya mengontrol narasi, melainkan harus membuka ruang dialog dua arah. Klub-klub seperti Manchester United dan Barcelona juga menghadapi fenomena serupa, di mana penggemar menjadi bagian penting dalam membangun citra digital klub.

Korporasi dan Kesempatan Brand

Menariknya, perilaku pengikut akun Persib juga dimanfaatkan oleh berbagai brand lokal maupun nasional. Kolaborasi merchandise, endorsement pemain, hingga konten bersponsor menjadi bagian dari strategi digital marketing yang saling menguntungkan. Beberapa perusahaan bahkan membuat kampanye khusus dengan nuansa Persib demi menjangkau audiens yang sudah “hangat” secara emosional. Ini membuktikan bahwa media sosial bukan hanya ruang komunikasi personal, tapi juga ruang bisnis. Perusahaan melihat komunitas fans sebagai konsumen potensial yang loyal dan tersegmentasi dengan jelas — nilai yang sangat berharga dalam dunia pemasaran digital.

Tips Mengelola Media Sosial ala Persib

Dari studi kasus ini, ada beberapa hal yang bisa dipelajari oleh individu maupun korporasi:

1.     Kenali emosi audiens : konten yang menyentuh perasaan akan lebih mudah viral.

2.     Adaptif terhadap tren : jangan kaku, ikuti irama platform seperti TikTok.

3.     Berinteraksi secara aktif : tanggapi komentar, adakan polling, repost konten fans.

4.     Ciptakan komunitas, bukan sekadar follower : buat pengikut merasa menjadi bagian dari keluarga brand.

5.     Buka ruang kolaborasi : baik dengan fans maupun pihak bisnis lainnya.

·       Inovasi Digital: Planet Persib, MemberSIB, dan Socios.com

Persib juga mengambil langkah lebih jauh dengan menciptakan ekosistem digital khusus fans melalui berbagai platform eksklusif. Salah satunya adalah Planet Persib, sebuah media resmi yang menyajikan konten eksklusif mulai dari behind-the-scenes, wawancara pemain, hingga dokumenter sejarah klub. Ini menjadi bentuk “premium content” yang menjawab kebutuhan fans untuk lebih dekat secara emosional dengan klub idolanya. Selain itu, ada program MemberSIB, yakni sistem keanggotaan digital untuk fans yang ingin menjadi bagian lebih dalam dari komunitas.

Dengan menjadi anggota, fans mendapatkan akses eksklusif seperti potongan harga merchandise, undangan ke event khusus, hingga kesempatan interaksi langsung dengan pemain. Hal ini mengadopsi konsep brand community dalam perilaku konsumen — di mana identitas fans melekat erat dengan identitas brand. Tidak hanya itu,

Persib juga menggandeng Socios.com, platform token penggemar berbasis blockchain yang memungkinkan fans memiliki suara dalam keputusan klub seperti desain jersey, lagu stadion, dan lainnya. Ini bukan sekadar gimmick, melainkan bentuk nyata fan empowerment di era digital, di mana konsumen tidak hanya menjadi penonton tapi ikut serta dalam proses pengambilan keputusan klub. Kolaborasi ini memperlihatkan bagaimana Persib memanfaatkan teknologi terkini untuk meningkatkan engagement, loyalitas, dan sense of belonging dalam komunitas digitalnya.

Media sosial bukan sekadar saluran komunikasi, tapi juga cermin perilaku konsumen yang dinamis. Persib Bandung telah membuktikan bahwa dengan strategi konten yang tepat, sebuah brand bisa membangun loyalitas, memperluas pengaruh, dan tetap relevan di tengah hiruk-pikuk digital. Bagi marketer, klub olahraga, atau siapa pun yang membangun komunitas, pendekatan Persib bisa menjadi cermin dan inspirasi.

Halaman Selanjutnya

Korporasi dan Kesempatan Brand

Halaman Selanjutnya

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |