Jakarta, VIVA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pejabat Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo Subianto. Sejumlah utusan khusus Presiden juga sudah menyetor LHKPN seperti Raffi Ahmad dan Zita Anjani.
Untuk Utusan Khusus Presiden, sudah ada tujuh orang yang dilantik Prabowo. Namun, setelah dilantik, Miftah Maulana alias Gus Miftah mundur sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Posisi Gus Miftah masih lowong sampai saat ini. Dengan demikian, tersisa enam orang yang menjabat Utusan Khusus Presiden. Enam figur itu adalah:
1. Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan: Muhamad Mardiono
2. Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Perbankan: Setiawan Ichlas
3. Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni: Raffi Farid Ahmad
4. Utusan Khusus Presiden Bidang Usaha Mikro, Kecil, Menengah, Ekonomi Kreatif dan Digital: Ahmad Ridha Sabana
5. Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan: Mari Elka Pangestu
6. Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata: Zita Anjani
Presiden RI Prabowo Subianto saat melantik Menteri Kabinet Merah Putih.
Photo :
- Biro Pers Sekretariat Presiden: Laily Rachev
Berdasarkan penelusuran melalui website elhkpn.kpk.go.id, KPK sudah mengunggah lima LHKPN Utusan Khusus Presiden. Satu LHKPN milik Ahmad Ridha Sabana belum tertera di situs KPK. Berikut rincian LHKPN dari lima Utusan Khusus Presiden:
1. Muhammad Mardiono
Mardiono melaporkan LHKPN terbarunya per 28 Maret 2024. Total, Plt Ketua Umum PPP itu memiliki kekayaan senilai Rp 1.205.740.907.784 atau Rp 1,2 triliun.
Kekayaan dari Mardiono didominasi oleh aset tanah dan bangunan. Dia melaporkan kepemilikan aset tersebut sebanyak 177.
Aset tanah dan bangunan milik Mardiono tersebar mulai dari Sleman, Serang, hingga Cilegon. Nilai keseluruhan aset ini berjumlah Rp675.070.790.000 atau Rp 675 miliar.
Mardiono juga melaporkan kepemilikan total 15 aset motor dan mobil. Keseluruhan nilai aset yang dilaporkan di sektor ini berjumlah Rp 7.015.350.000 atau Rp 7 miliar.
Dia juga melaporkan kepemilikan harta bergerak lainnya berjumlah Rp 1,125 miliar dan surat berharga sebesar Rp 651.823.794.545 atau Rp651 miliar. Mardiono juga memiliki kas dan setara kas sebesar Rp1,123 miliar dan harta lainnya sejumlah Rp23,6 miliar.
2. Setiawan Ichlas
Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Perbankan ini melaporkan kekayaan di LHKPN miliknya sebesar Rp 1.518.765.394.948 atau Rp 1,5 triliun. Dia merupakan Utusan Khusus Presiden dengan kekayaan terbesar.
Setiawan memiliki latar belakang sebagai pengusaha batu bara. Selain itu, usahanya juga tersebar di bidang mineral, keuangan, hingga energi.
Dia dikenal sebagi pemilik Bomba Group, sebuah perusahaan holding atau induk investasi yang membawahi entitas bisnis di banyak bidang usaha, termasuk di dalamnya agribisnis.
Dalam LHKPN, kekayaan milik Setiawan Ichlas paling banyak didominasi oleh aset di sektor tanah serta bangunan. Dia memiliki 33 tanah dan bangunan dengan nilai keseluruhan aset mencapai Rp 336.210.640.000 atau Rp336 miliar.
Setiawan juga melaporkan kepemilikan total delapan motor dan mobil dengan nilai mencapai Rp25 miliar. Dia turut melaporkan aset harta bergerak lainnya senilai Rp17,4 miliar.
Aset tanah dan bangunan bukan merupakan kekayaan terbesar dari Setiawan. Asetnya yang paling bernilai merupakan surat berharga. Di LHKPN KPK, nilai aset ini mencapai Rp 820.602.383.188 aatau Rp 820 miliar.
Setiawan memiliki kas dan setara kas sejumlah Rp 132.221.540.906 atau Rp 132 miliar dan harta lainnya bernilai Rp 191.116.180.075 atau Rp191 miliar. Dia tercatat memiliki utang Rp3,87 miliar.
3. Zita Anjani
Zita Anjani menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata. Dia melaporkan kepemilikan kekayaan sebesar Rp89.751.378 atau Rp89 miliar.
Dita melaporkan kepemilikan delapan aset tanah dan bangunan. Nilai asetnya mencapai Rp46.692.392.000 atau Rp 46,6 miliar.
Putri dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ini juga punya aset harta bergerak lainnya yang mencapai Rp30.444.986.000 atau Rp30,4 miliar. Selain itu dia melaporkan kepemilikan total empat motor dan mobil dengan nilai sebesar Rp 4,6 miliar.
Zita juga memiliki aset berupa kas dan setara kas sejumlah Rp6 miliar serta harta lainnya yang mencapai Rp2 miliar. Dia tercat tidak memiliki utang saat ini.
4. Mari Elka Pangestu
Dia merupakan Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral. Di LHKPN KPK, ia melaporkan kekayaan berjumlah Rp 89.184.651.460 atau Rp89 miliar.
Mari memiliki 15 aset tanah dan bangunan senilai Rp76,3 miliar. Dia juga tercatat hanya memiliki satu unit mobil senilai Rp 156.220.000 atau Rp 156 miliar.
Selain itu Mari juga memiliki aset harta bergerak lainnya senilai Rp1,85 miliar dan surat berharga senilai Rp16,6 miliar. Dia memiliki kas dan setara kas bernilai Rp12,4 miliar dan utang sebesar Rp18,2 miliar.
5. Raffi Ahmad
Utusan Khusus Presiden Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni ini mempunyai total kekayaan mencapai Rp1 triliun. Aset terbanyak Raffi Ahmad berada di sektor tanah dan bangunan.
Raffi melaporkan kepemilikan 45 tanah dan bangunan yang tersebar Bali, Bandung, hingga Jakarta. Total aset ini mencapai Rp 737.156.947.400 atau Rp737 miliar.
Raffi Ahmad juga melaporkan 21 kepemilikan motor dan mobil. Daftar kendaraan itu mulai dari mobil Rool Royce, Lamborghini, hingga motor Harley Davidson. Nilai keseluruhan aset ini mencapai Rp55.144.500 atau Rp55 miliar.
Dalam LHKPN miliknya, Raffi Ahmad juga melaporkan aset harta bergerak lainnya yang nilainya mencapai Rp46,7 miliar. Selain itu, ia melaporkan aset surat berharga yang nilainya Rp307.933.603.344 atau Rp307 miliar.
Raffi juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp17 miliar. Lalu, harta lainnya senilai Rp5 miliar.
Dia juga tercatat memiliki utang Rp136 miliar. Total kepemilikan aset yang dilaporkan Raffi Ahmad ke KPK berjumlah Rp 1.033.996.390.568 atau Rp1 triliun.
Halaman Selanjutnya
Kekayaan dari Mardiono didominasi oleh aset tanah dan bangunan. Dia melaporkan kepemilikan aset tersebut sebanyak 177. Aset tanah dan bangunan milik Mardiono tersebar mulai dari Sleman, Serang, hingga Cilegon. Nilai keseluruhan aset ini berjumlah Rp675.070.790.000 atau Rp 675 miliar.