Rupiah hingga IHSG Diprediksi Anjlok Buntut Produk RI Kena Tarif 32 Persen dari Trump

5 days ago 11
Web Buletin Pagi Tepat

Kamis, 3 April 2025 - 11:41 WIB

Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan ambruk usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan tarif impor 32 persen ke Indonesia.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahilm Assuaibi mengatakan, tarif impor ini berlaku mulai 2 April 2025 untuk semua negara di Asia termasuk Indonesia. Tarif impor ini pun jelasnya telah membuat harga emas dunia melonjak tinggi.

"Ini membuat harga emas dunia melonjak tinggi tadi pagi sempat menyentuh level US$3.180. Artinya ada kemungkinan besar dalam minggu depan US$3.200 itu akan tercapai untuk harga emas dunia," ujar Ibrahim kepada wartawan, Kamis, 3 April 2025.

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta

Photo :

  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Selain itu, adanya tarif impor ini diproyeksikan akan membuat mata uang rupiah kembali melemah. Bahkan diperkirakan nilai tukar rupiah pecah telur mencapai level Rp 17.000 per dolar AS.

"Mata uang rupiah kembali melakukan pelemahan dan kemungkinan besar dalam minggu-minggu ini pembukaan pasar level Rp 16.900 kemungkinan besar akan terjadi. Ada kemungkinan besar akan pecah telur juga di Rp 17.000 ini harus berhati-hati," jelasnya.

Sebagai informasi, pada perdagangan siang hari ini, nilai tukar rupiah tercatat melemah sebesar 22 persen atau 36 persen ke level Rp 16.749 per dolar AS.

Sedangkan untuk iHSG, Ibrahim mengatakan juga berpotensi ambruk pada pembukaan perdana usai libur Lebaran Idul Fitri 2025. IHSG diperkiraan melemah 3 persen.

"Kemudian IHSG ini pun juga kemungkinan besar akan mengalami penurunan ya 2-3 persen dalam perdagangan di hari Senin, kenapa? Karena dampak dari perang dagang ini cukup luar biasa apalagi Indonesia sudah masuk dalam bea impor dari Amerika," terangnya.

Maka dengan itu, Ibrahim menilai bahwa pemerintah harus melakukan perlawanan terhadap Amerika dengan menerapkan bea impor yang sama. Pemerintah pun diminta untuk mencari pasar baru,

"Kemudian yang ketiga pemerintah harus menggelontorkan stimulus ya untuk menanggulangi dampak dari perang dagang ini, dan Bank Indonesia harus tetap di pasar melakukan intervensi ya di perdagangan DNDF terutama adalah valuta asing dan obligasi tujuannya adalah untuk menstabilkan mata uang rupiah," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya

Sedangkan untuk iHSG, Ibrahim mengatakan juga berpotensi ambruk pada pembukaan perdana usai libur Lebaran Idul Fitri 2025. IHSG diperkiraan melemah 3 persen.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |