Solo, VIVA – Ketegangan antara Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi, dengan PDIP semakin memanas. Jokowi dengan tegas menantang partai yang telah memecatnya untuk membuktikan tuduhan bahwa dirinya mengirim utusan agar keputusan tersebut dibatalkan. Berikut lima fakta alasan Jokowi menantang balik PDIP:
Presiden ke-7 RI Jokowi di Solo.
Photo :
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
1.Membantah Tuduhan Mengutus Seseorang
Jokowi dengan tegas membantah klaim bahwa dirinya mengutus seseorang untuk meminta PDIP tidak memecatnya. Ia menantang partai tersebut untuk menyebutkan siapa utusan yang dimaksud. "Enggak ada. Ya harusnya disebutkan siapa, biar jelas. Siapa? Siapa?" ujar Jokowi di Solo, Jumat (14/3/2025).
2.Mempertanyakan Logika Tuduhan PDIP
Jokowi tidak hanya membantah, tetapi juga mempertanyakan dasar logika dari tuduhan tersebut. "Kepentingan saya apa untuk mengutus itu? Kepentingannya apa? Coba logikanya," kata Jokowi, menegaskan bahwa ia tidak memiliki alasan untuk melakukan hal itu.
3.Kesabaran Jokowi Sudah Habis
Selama ini, Jokowi mengaku telah bersabar menghadapi berbagai serangan dari berbagai pihak, termasuk PDIP. Namun, ia menegaskan bahwa ada batasnya. "Saya itu udah diem lho ya. Difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekkan saya diam, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus lho. Tapi ada batasnya," ucapnya dengan nada tegas.
4.Tudingan yang Tidak Didukung Bukti Kuat
Deddy Yevri Sitorus dari PDIP mengklaim ada utusan yang menemui partai pada 14 Desember 2024, sehari sebelum pemecatan Jokowi diumumkan. Namun, ia enggan mengungkapkan identitas sosok tersebut, yang justru semakin memunculkan keraguan terhadap tuduhan yang dibuat.
5.Menuntut Transparansi dari PDIP
Jokowi secara terbuka menantang PDIP untuk bersikap transparan. Ia menegaskan bahwa jika memang ada utusan seperti yang dituduhkan, maka sebaiknya PDIP menyebutkan siapa orangnya. "Kalau memang ada, sebut saja siapa orangnya. Jangan asal bicara," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Selama ini, Jokowi mengaku telah bersabar menghadapi berbagai serangan dari berbagai pihak, termasuk PDIP. Namun, ia menegaskan bahwa ada batasnya. "Saya itu udah diem lho ya. Difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekkan saya diam, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus lho. Tapi ada batasnya," ucapnya dengan nada tegas.