Jakarta, VIVA – Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pembekuan sementara (trading halt) sistem perdagangan karena penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) mencapai 5 persen pada pukul 11.19 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Sejumlah saham terpantau mengalami penurunan hingga double digit.
Pada akhir sesi pertama, IHSG terpantau melemah sebesar 6,11 persen atau 395,86 poin. IHSG sempat menyentuh level 6.017 pada pukul 11.55 WIB lalu mulai rebound perlahan 6.248 pada pukul 14.30 WIB.
Koreksi IHSG dipicu berbagai sentimen domestik dan global. Phintraco Sekuritas menilai, pemicu penurunan drastis IHSG merupakan bentuk antisipasi pelaku pasar terhadap hasil Federal Open Market Committee (FOMC) yang dilakukan The Fed pada 18-19 Maret 2025.
Pasar meyakini bahwa The Fed hampir dipastikan menahan suku bunga acuan di level 4,25 persen sampai 4,5 persen. Kekhawatiran akibat perang dagang dan saling balas kebijakan tarif impor turut membebani IHSG.
IHSG (foto ilustrasi)
Photo :
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Rumor mundurnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani ikut menyebabkan indeks tersungkur. Defisit APBN pada Februari 2025 semakin memperparah koreksi IHSG.
Berdasarkan pantauan VIVA pada Selasa, 18 Maret 2025 pukul 16.20 WIB melalui Google Finance, berikut sepuluh saham dengan koreksi paling parah.
PT DCI Indonesia Tbk (DCII)
Saham DCII yang dikendalikan Toto Sugiri amblas paling besar sebesar 20,00 persen atau 28.950 poin menjadi 115.800.
PT Fortune Indonesia Tbk (FORU)
Ilustrasi Iklan Online untuk Bisnis
Photo :
- freepik.com/rawpixel.com
Saham FORU kehilangan 185 poin atau 18,78 persen ke level 800.
PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE)
Saham LIVE merosot sebesar 18,50 persen atau 37 poin ke area 163.
PT Chandra Asri Pacific PT Tbk (TPIA)
Saham TPIA yang dikuasai Barito Pacific Group miliki konglomerat Prajogo Pangestu ikut tergerus. Saham TPIA meleah 18,42 persen atau 1.225 poin menjadi 5.425.
PT Pakuan Tbk (UANG)
Lapangan Golf.
Photo :
- Alam Budaya/Barry Kusuma
Saham UANG tergerus sebesar 16,58 persen atau 66 poin ke level 332.
PT Artha Mahiya Investama Tbk (AIMS)
Emiten perdagangan batubara ikut mengalami penurunan tajam sebesar 15,79 persen atau 60 poin ke level 320.
PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR)
Emiten yang dikuasai Tan John Tanuwijaya, saham BDKR ikut terbakar pada perdagangan hari ini. Saham BDKR melemah 15,74 persen atau 31 poin ke posisi 166.
PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
Saham milik Prajogo lainnya ikut berguguran selaras anjloknya IHSG. Saham BRPT menyuust sebesar 15,48 persen atau 120 poin menjadi 655.
PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT)
Saham OBAT merosot sebesar 15,08 persen atau 95 poin hingga terjerembab ke area 535.
PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA)
Saham BAJA mencatat penurunan sebanyak 15,05 persen atau 14 poin menjadi 79.
Halaman Selanjutnya
PT DCI Indonesia Tbk (DCII)