Sadis! Anak Bunuh Ayah Kandung di Surabaya, Direkayasa Korban Kecelakaan

4 weeks ago 7

Surabaya, VIVA – Warga Sukomanunggal sempat digemparkan oleh penemuan jenazah misterius seorang pria lansia di pinggir Jalan Raya Darmo Permai II, Surabaya.

Awalnya, korban diduga tewas akibat kecelakaan. Namun siapa sangka, di balik peristiwa tragis ini tersembunyi kisah kelam dalam lingkup keluarga yang berakhir dengan pembunuhan keji.

Korban adalah MS (65), seorang pengusaha mobil bekas yang dikenal luas di lingkungannya. Ia ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan luka robek di bagian belakang kepala. Setelah diselidiki, pelaku pembunuhan ternyata adalah darah dagingnya sendiri—anak sulung korban yang berinisial AUO (22).

AUO, yang pernah bekerja di dunia pelayaran sebelum dipecat karena kasus penyelundupan solar tahun lalu, disebut memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan sang ayah.

Perselisihan di antara keduanya memuncak akibat kasus penggadaian mobil Toyota Fortuner milik MS, yang diam-diam dilakukan oleh AUO.

Menurut keterangan Hartono, keponakan korban, pada pukul 1 pagi nahas itu AUO mengajak ayahnya mengambil kembali mobil yang digadaikan.

Pelaku sempat menjanjikan bahwa pihak si penyedia gadai bakal mengembalikan mobil itu, saat bertemu di parkiran minimarket kawasan Krembangan, Surabaya. Namun, tempat dan janji pengembalian mobil hanyalah skenario palsu yang diciptakan pelaku.

Pelaku dan korban akhirnya pulang ke rumah, dan setibanya di rumah keduanya kembali cekcok perihal urusan pengembalian mobil yang sudah terlanjur digadaikan tersebut.

Hingga akhirnya, pelaku kembali beralasan bahwa si penyedia gadai bakal menemui mereka di Jalan Raya Darmo Permai II, Sukomanunggal, Surabaya. Sehingga, mereka harus menuju ke lokasi tersebut agar dapat memperoleh mobil itu kembali.

Namun, setibanya di lokasi tersebut, korban kembali dibuat berang dengan ulah pelaku.

Ternyata, informasi yang disampaikan pelaku mengenai pengembalian mobil yang digadaikan itu, lagi-lagi cuma isapan jempol belaka. Keduanya cekcok di lokasi. Menurut Hartono, di kawasan jalan tersebut, pelaku mengeksekusi korban.

Korban yang duduk di bangku boncengan motor, langsung dibuat terkapar jatuh di pinggir jalan, setelah dipukul dengan siku tangan kiri pelaku

"Nah, Abahnya mungkin marah. Lalu anaknya jengkel. Disikut, jatuh, mungkin kepalanya pusing. Karena masih hidup, ditambah lagi (dipukul sama anaknya)," ujarnya saat ditemui di depan teras rumahnya, kawasan Pabean Cantikan, Surabaya, pada Senin.

"Mungkin dipukul pakai kayu atau batu. Lukanya memar tapi parah," tambahnya.

Lebih ironis lagi, usai membunuh ayahnya, AUO pulang ke rumah dengan membawa tas milik korban, seolah tak terjadi apa-apa. Pelaku bahkan mengarang cerita bahwa ayahnya tewas dalam kecelakaan parah di lokasi tersebut.

Hartono menggambarkan, selama menceritakan kejadian nahas tersebut, pelaku berlagak seakan berduka dan menangis meraung-raung saat menceritakan kejadian. Namun, air mata yang tak pernah keluar dan cerita yang ganjil membuat keluarga curiga.

Lantaran merasakan adanya kejanggalan, seisi rumah yang tak lantas percaya dengan cerita tersebut, akhirnya memutuskan mendatangi lokasi kejadian untuk melihat kondisi korban.

"Kami langsung ke lokasi, ternyata sudah ditangani polisi, dan kami sampaikan ada kejanggalan," ungkapnya.

Jenazah korban ternyata sudah dievakuasi oleh anggota Polsek Sukomanunggal ke kamar mayat RS Bhayangkara Surabaya.

Setelah melihat berbagai kejanggalan pada luka korban, Hartono menambahkan, pihak keluarga menyetujui untuk dilakukan autopsi. Sementara pelaku yang saat itu turut berada di kamar mayat melihat jenazah korban, tetap pada alibinya bahwa sang ayah tewas karena kecelakaan.

Berkat kejelian penyidik dengan membaca banyaknya kejanggalan dari pernyataan pelaku serta alibi yang dibangunnya selama ini. Akhirnya, pelaku langsung dibawa oleh anggota kepolisian untuk dimintai keterangan. 

"Di RS Bhayangkara, dia sempat mau kabur, tapi dipanggil Polisi. Iya, dia masih beralibi kecelakaan terus. Tapi ketahuan polisi. Langsung ditangkap di situ," katanya.

Dalam waktu kurang dari 24 jam sejak penemuan jenazah, polisi berhasil mengungkap motif pembunuhan yang diduga dilakukan pelaku AUO karena sakit hati dan emosi yang terpendam terhadap sang ayah. AUO disebut kerap bersitegang dengan MS akibat urusan penggadaian mobil yang tak kunjung selesai.

"Dulu sempat abah diajak ke Jakarta, untuk cari mobil Fortuner itu. Abahnya dibohongi, gak ketemu-ketemu. Malah abahnya ditinggal di jakarta. Sampai balik sendiri. Sebelum puasa, 2 bulan lalu. Abah menagih ke pelaku sudah berkali-kali mungkin 10 kali ditipu terus," ungkap Hartono dengan nada pilu.

Kini AUO harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum atas perbuatan menghilangkan nyawa ayahnya sendiri hanya karena emosi terpendam kepada orang tuanya.

Laporan: Zainak Azkhari/tvOne Surabaya 

Halaman Selanjutnya

Pelaku dan korban akhirnya pulang ke rumah, dan setibanya di rumah keduanya kembali cekcok perihal urusan pengembalian mobil yang sudah terlanjur digadaikan tersebut.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |