Jakarta, VIVA – Harga Solana (SOL) kembali mencatatkan pergerakan positif di pasar aset kripto.
Investor dan analis menyoroti peluang kenaikan harga koin ini menuju rekor tertinggi sepanjang masa, didukung oleh aktivitas on-chain yang meningkat serta akumulasi institusional yang signifikan.
Tren bullish ini menarik perhatian pasar, sekaligus menjadi momentum bagi investor lama maupun baru untuk mempertimbangkan SOL sebagai aset potensial.
Pada saat penulisan artikel, harga SOL diperdagangkan di atas US$242 atau setara Rp3,97 juta per koin, setelah berhasil menembus parallel channel minggu lalu.
Melansir dari FX Street, Senin, 15 September 2025, lonjakan ini didorong oleh peningkatan Total Value Locked (TVL) dan Open Interest (OI) yang mencapai rekor baru, mengindikasikan aktivitas perdagangan yang semakin kuat serta prospek kenaikan harga lebih lanjut dalam waktu dekat.
Data dari tracker kripto DefiLlama menunjukkan bahwa Total Value Locked (TVL) Solana mencapai rekor tertinggi baru sebesar US$13,22 miliar, setara Rp216,8 triliun, pada 14 September kemarin.
Peningkatan ini menandakan aktivitas dan minat yang meningkat di ekosistem Solana, dengan lebih banyak pengguna yang menyetor atau memanfaatkan aset di protokol berbasis SOL.
Selain itu, data dari Artemis Terminal menegaskan pandangan bullish, dengan pasokan stablecoin di jaringan naik lebih dari US$255 juta atau sekitar Rp4,18 triliun dalam 24 jam terakhir, kenaikan terbesar di antara blockchain utama. SOL juga mengungguli pesaing seperti Arbitrum (ARB) dan Aptos (APT).
Di sisi derivatif, Solana juga mencatat perkembangan positif. Data CoinGlass menunjukkan bahwa Open Interest (OI) kontrak futures SOL di bursa mencapai US$16,58 miliar, setara Rp271,9 triliun pada Senin hari ini.
Peningkatan OI mencerminkan masuknya modal baru ke pasar, yang dapat mendorong rally harga SOL lebih lanjut.
Rasio long-to-short SOL di CoinGlass tercatat 1,08 pada hari Senin, tertinggi selama lebih dari sebulan. Rasio di atas satu ini menunjukkan sentimen bullish di pasar, di mana lebih banyak trader bertaruh harga SOL akan naik.
Selain itu, permintaan institusional terhadap Solana semakin kuat. Forward Industries mengumumkan telah menyelesaikan private investment in public equity (PIPE) senilai US$1,65 miliar atau sekitar Rp27 triliun, yang dipimpin oleh Galaxy Digital, Jump Crypto, dan Multicoin Capital.
Data SolanaFloor menunjukkan Galaxy Digital membeli tambahan 1,2 juta token SOL senilai US$306 juta atau Rp5 triliun dalam 24 jam terakhir.
Total pembelian Galaxy sejak pengumuman raise Forward Industries mendekati 6,5 juta SOL, senilai US$1,55 miliar atau Rp25,42 triliun. Belum dikonfirmasi apakah seluruh pembelian terkait dengan treasury Solana Forward.
Seluruh inflow dari Solana spot ETFs, termasuk Rex-Osprey SOL + Staking ETF (SSK), tercatat US$15,90 juta atau Rp260,8 miliar, yang mendukung pandangan bullish ini.
Harga SOL menembus upper trendline dari parallel channel pada hari Kamis dan rally hampir 6% dalam dua hari berikutnya. Saat ini, SOL diperdagangkan sekitar US$242,85 atau Rp3,98 juta per koin.
Jika momentum ini berlanjut, SOL berpotensi mencapai rekor tertinggi sebelumnya di US$295,83, setara Rp4,85 juta. Indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) berada di level 69, mendekati area overbought di 70, menunjukkan momentum bullish yang kuat.
Moving Average Convergence Divergence (MACD) juga menunjukkan bullish crossover, menandakan tren naik berkelanjutan. Namun, jika terjadi koreksi, harga SOL bisa turun hingga level support harian di US$230, setara Rp3,77 juta.
Halaman Selanjutnya
Selain itu, data dari Artemis Terminal menegaskan pandangan bullish, dengan pasokan stablecoin di jaringan naik lebih dari US$255 juta atau sekitar Rp4,18 triliun dalam 24 jam terakhir, kenaikan terbesar di antara blockchain utama. SOL juga mengungguli pesaing seperti Arbitrum (ARB) dan Aptos (APT).