Jakarta, VIVA – Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin mengatakan penetapan calon duta besar (dubes) RI di sejumlah negara tetangga yang kosong akan dipercepat. Sebab, kosongnya posisi dubes RI itu sudah menjadi atensi sejak lama.
Di samping itu, dia juga melihat kondisi global yang kurang stabil saat ini imbas adanya perang di sejumlah negara, seperti yang terjadi di Timur Tengah.
"Ya karena sudah mendapatkan atensi beberapa negara. Kemudian juga dalam kondisi ekonomi di luar negeri seperti ini, pengaruh-pengaruh perang dan sebagainya. Insya Allah akan dipercepat," kata TB Hasanuddin kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Juli 2025.
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin
Dia kemudian menyoroti kondisi geopolitik yang terjadi di Timur Tengah hingga Amerika Serikat. TB Hasanuddin berharap, pemerintah dapat menunjuk seseorang yang tepat untuk mengisi kosongnya posisi dubes RI di sejumlah negara tersebut.
"Misalnya urusan Timur Tengah, itu harus mendapatkan fokus. Kemudian secara ekonomis yang ada hubungan timbal balik dengan negara Indonesia, tentu harus mendapatkan perhatian, misalnya Amerika. Ya soal ekonomi yang nanti akan berkembang dan kemudian berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia," ujarnya.
"Tentu harus ditempatkan dubes yang tepat," kata TB Hasanuddin.
12 KBRI Kosong Tanpa Dubes
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Anton Sukartono mengungkapkan, ada 12 Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri yang kosong tanpa duta besar (dubes). Posisi dubes yang kosong itu meliputi Amerika Serikat (AS), Jerman hingga Korea Utara.
Hal itu disampaikan Anton dalam rapat kerja (raker) antara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Komisi I DPR RI, Senin, 30 Juni 2025.
"Data saya, ada 12 KBRI Kosong tanpa dubes. Amerika Serikat dari tahun 2023, karena dubes ditunjuk jadi Wamen BUMN, PBB New York dari 2024 dubesnya jadi Wamenlu, dubes Jerman jadi Wamenlu juga, PBB Jenewa dubesnya jadi Wamen PPN dan Bappenas," kata Anton.
Anton lantas menyoroti kosongnya kursi dubes RI untuk Korea Utara. Kata dia, posisi dubes itu kosong sejak Covid-19. "Dubes Korea Utara dari 2021 ditarik karena Covid-19, sampai sekarang tidak ada," ujarnya.
Di depan Menteri Luar Negeri Sugiono, Anton meminta agar posisi dubes yang kosong itu segera diisi. Sebab, dubes memiliki peran penting tak hanya dalam proses diplomasi tapi juga perlindungan WNI.
Di sisi lain, dia juga berharap, pemerintah turut memperhatikan jabatan dubes yang akan berakhir, seperti di Jepang dan Meksiko.
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Anton Sukartono mengungkapkan, ada 12 Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri yang kosong tanpa duta besar (dubes). Posisi dubes yang kosong itu meliputi Amerika Serikat (AS), Jerman hingga Korea Utara.