Jakarta, VIVA – Pemerintah Amerika Serikat baru saja menetapkan tarif baru terhadap hampir semua negara lain di dunia. Dampaknya langsung terasa ke berbagai sektor, termasuk produk teknologi dari merek Apple seperti iPhone, Apple Watch, dan MacBook yang banyak diproduksi di luar negeri. Hal ini memunculkan pertanyaan besar di kalangan konsumen, haruskah membeli produk Apple sekarang, sebelum harga melambung tinggi?
Kenapa Harga Produk Apple Bisa Naik?
iPhone 16 Pro Max, iPhone 16 Plus, iPhone 16, dan iPhone 16 Pro.
Produk Apple, seperti iPhone dan MacBook, sebagian besar diproduksi atau memiliki komponen dari negara-negara seperti China, India, dan Vietnam. Negara-negara ini termasuk dalam daftar yang terkena tarif impor baru dari pemerintah AS. Para pakar teknologi memperkirakan, tarif ini bisa menyebabkan kenaikan harga produk Apple hingga lebih dari 40 persen, seperti dilansir dari GoBankingRates.
Misalnya, harga iPhone 17 yang kabarnya akan segera dirilis diperkirakan akan melonjak dari $799 (Rp13 jutaan) menjadi sekitar $1.143 (Rp19 jutaan). Begitu juga dengan Apple Watch Series 11, yang awalnya diprediksi seharga $399 (Rp6,7 jutaan), bisa naik menjadi $571 (Rp9,6 juta). Bahkan MacBook Pro 512GB yang biasanya seharga $1.599 (26,9 jutaan), diprediksi bisa naik jadi $2.223 (37 jutaan).
Produk Lama Aman dari Kenaikan Harga
Namun kabar baiknya, tarif ini hanya akan berdampak pada produk yang belum diimpor ke Amerika. Artinya, jika kamu membeli iPhone 15 atau iPhone 16 yang sudah tersedia di toko, kemungkinan besar harganya tidak akan berubah. Bahkan Apple dilaporkan telah menimbun stok produk untuk mengantisipasi kenaikan harga akibat tarif ini.
Apa yang Sebaiknya Dilakukan Konsumen?
Menurut para pakar, jika kamu memang sedang butuh perangkat baru, ini adalah waktu terbaik untuk membeli. Terutama jika kamu mengincar model terbaru seperti iPhone 16 atau Apple Watch generasi terkini. Tapi jika kamu tidak terlalu mendesak untuk upgrade, kamu bisa menunggu beberapa bulan sampai situasi tarif lebih jelas. Ada juga opsi cicilan yang ditawarkan oleh Apple dan operator seluler, yang bisa meringankan beban pembelian meski harga naik.
Apa Langkah Apple Selanjutnya?
Apple mungkin akan memindahkan produksi ke negara-negara dengan tarif lebih rendah, seperti India atau Vietnam. Selain itu, mereka juga bisa mengajukan permintaan khusus agar beberapa produk mereka dibebaskan dari tarif, seperti yang pernah mereka lakukan di masa lalu.
Meski begitu, analis memperkirakan Apple tidak akan sepenuhnya menanggung beban tarif, kecuali jika permintaan pasar turun drastis. Jadi, jangan terlalu berharap harga akan tetap stabil jika kamu menunda pembelian terlalu lama.
Kalau kamu sedang mempertimbangkan untuk membeli iPhone, Apple Watch, atau MacBook, sebaiknya lakukan sekarang, selama stok masih ada dan sebelum tarif benar-benar mulai memengaruhi harga. Ini bisa menghemat harga dan menghindarkan kamu dari kecewa karena harga melonjak di kemudian hari.
Halaman Selanjutnya
Namun kabar baiknya, tarif ini hanya akan berdampak pada produk yang belum diimpor ke Amerika. Artinya, jika kamu membeli iPhone 15 atau iPhone 16 yang sudah tersedia di toko, kemungkinan besar harganya tidak akan berubah. Bahkan Apple dilaporkan telah menimbun stok produk untuk mengantisipasi kenaikan harga akibat tarif ini.