Jakarta, VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, Moh. Edy Mahmud melaporkan, ekspor barang dan jasa yang mencapai sebesar 9,91 persen year-on-year (yoy), telah menjadi komponen pertumbuhan tertinggi di kuartal III-2025 dibanding komponen pengeluaran lainnya.
"Dimana yang menjadi pendorongnya antara lain yakni kenaikan nilai dan volume ekspor barang non-migas serta ekspor jasa," kata Edy dalam telekonferensi pers, Rabu, 5 November 2025.
Dia merinci bahwa sejumlah komoditas barang non-migas yang mengalami peningkatan nilai dan volume ekspor antara lain yakni lemak dan minyak hewani atau nabati, besi dan baja, mesin dan peralatan listrik, serta kendaraan dan bagiannya.
"Sementara pada ekspor jasa, pertumbuhan sektor ini salah satunya didorong oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara," ujar Edy.
Suasana kegiatan di terminal peti kemas (Foto ilustrasi).
Selain menjadi pertumbuhan tertinggi secara tahunan (yoy), ekspor barang dan jasa juga menjadi yang tertinggi secara kuartalan alias quater-to-quarter (qtq) yakni sebesar 6,77 persen. Serta juga menjadi yang tertinggi di sepanjang Januari-September 2025 atau cumulative to date (ctc) yang sebesar 9,13 persen.
Secara struktur, ekspor barang dan jasa menyumbang 23,64 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB), dan menempatkannya pada posisi ketiga setelah konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang masing-masing menyumbang 53,14 persen dan 29,09 persen terhadap total PDB.
Net ekspor berkontribusi 2,15 persen terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan III 2025, sementara konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama dengan kontribusi 2,54 persen, diikuti PMTB sebesar 1,59 persen. Sementara itu, dari sisi produksi, lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi antara lain jasa pendidikan (10,59 persen yoy), jasa perusahaan (9,94 persen yoy), dan jasa lainnya (9,92 persen yoy).
Jika dilihat dari sumber pertumbuhan, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar yaitu 1,13 persen. Secara tahunan, industri pengolahan tumbuh 5,54 persen yoy, dengan kontribusi terhadap total PDB mencapai 19,15 persen.
Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 5,04 persen (yoy) pada kuartal III-2025, dengan PDB atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp3.444,8 triliun atau meningkat dari Rp3.279,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Halaman Selanjutnya
Pertumbuhan ekonomi secara kuartalan (quarter to quarter/qtq) mencapai 1,43 persen, sementara pertumbuhan sepanjang Januari-September 2025 (cumulative to date/ctc) tercatat 5,01 persen.

4 hours ago
2









