Rabu, 5 November 2025 - 18:50 WIB
Manila, VIVA – Topan Kalmaegi telah menewaskan sedikitnya 66 orang dan 26 lainnya hilang di Filipina tengah, Rabu, 5 November 2025. Banyak di antaranya disebabkan oleh banjir besar yang menjebak orang-orang di atap rumah dan menyapu puluhan mobil di provinsi yang terdampak parah dan masih memulihkan diri dari gempa bumi mematikan, kata para pejabat seperti dilansir The Guardian.
Di antara korban tewas terdapat enam orang yang tewas dalam insiden terpisah ketika sebuah helikopter Angkatan Udara Filipina jatuh di provinsi selatan Agusan del Sur pada hari Selasa, saat dalam perjalanan untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke provinsi-provinsi yang dilanda Kalmaegi, kata militer tanpa memberikan rincian lebih lanjut, termasuk apa yang mungkin menyebabkan kecelakaan itu.
Kalmaegi menerjang provinsi Palawan barat ke Laut China Selatan sebelum tengah hari pada hari Rabu dengan kecepatan angin hingga 130 km/jam (81 mph) dan hembusan hingga 180 km/jam (112 mph), menurut para peramal cuaca.
Topan Kalmaegi menyebabkan banjir di Filipina Selatan, termasuk Kota Cebu
Bernardo Rafaelito Alejandro IV, wakil administrator Kantor Pertahanan Sipil, dan pejabat provinsi mengatakan sebagian besar kematian dilaporkan di provinsi tengah Cebu, yang diterjang Topan Kalmaegi pada hari Selasa, memicu banjir bandang dan menyebabkan sungai serta saluran air lainnya meluap.
Banjir menenggelamkan permukiman, memaksa penduduk naik ke atap rumah mereka, di mana mereka dengan putus asa memohon pertolongan, kata para pejabat.
Palang Merah Filipina menerima banyak panggilan dari orang-orang yang membutuhkan pertolongan dari atap rumah mereka, kata sekretaris jenderalnya, Gwendolyn Pang, pada hari Selasa, seraya menambahkan bahwa upaya penyelamatan harus menunggu hingga banjir surut untuk mengurangi risiko bagi petugas darurat.
Habis Diguncang Gempa, Kini Disapu Topan
Cebu, provinsi yang ramai dengan lebih dari 2,4 juta penduduk, menyatakan status bencana agar pihak berwenang dapat mencairkan dana darurat lebih cepat untuk menangani bencana alam terbaru ini.
Cebu masih memulihkan diri dari gempa berkekuatan 6,9 skala Richter pada 30 September yang menewaskan sedikitnya 79 orang dan membuat ribuan orang mengungsi ketika rumah-rumah runtuh atau rusak parah.
Ratusan penduduk Cebu utara yang mengungsi akibat gempa bumi dipindahkan ke tempat penampungan evakuasi yang lebih kokoh dari tenda-tenda yang rapuh sebelum topan melanda, kata pejabat tanggap bencana.
Halaman Selanjutnya
Source : Ist

2 hours ago
1









