TRAGIS!!! Usai Gagal ke Piala Dunia 2026, Rangking FIFA Timnas Indonesia Makin Merosot

• 

• Sport

Senin, 13 Oktober 2025 - 13:52 WIB

VIVA – Kekalahan dari Irak tak hanya mengubur mimpi Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia 2026, tapi juga membuat posisi Garuda anjlok di ranking FIFA. Tragis, Indonesia kini harus rela berada di bawah Malaysia, rival klasik di Asia Tenggara.

Dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Minggu dini hari WIB, 12 Oktober 2025. Indonesia kembali menelan hasil pahit usai kalah 0-1 dari Irak di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah. Gol tunggal Zidane Iqbal di menit ke-79 memastikan langkah Indonesia terhenti di babak keempat.

Meski sempat tampil solid, hasil negatif itu memperburuk posisi Indonesia di ranking dunia. Berdasarkan data Footy Rankings, Garuda diprediksi turun tiga peringkat ke posisi 123 dunia dengan total poin 1.144,73.

Sebelumnya, Indonesia juga kehilangan 6,68 poin usai kalah dari Arab Saudi. Kekalahan dari Irak menambah derita dengan hilangnya 6,53 poin tambahan, membuat capaian Indonesia di jeda internasional Oktober ini benar-benar merosot tajam.

Padahal, sebelum dua kekalahan beruntun itu, Indonesia sempat menembus posisi 119 dunia, rekor tertinggi sejak era Shin Tae-yong. Kini, torehan itu harus sirna, tergeser oleh tim-tim seperti Azerbaijan dan Korea Utara yang tengah naik peringkat.

Sementara Indonesia terpuruk, Malaysia justru melaju kencang. Kemenangan 3-0 atas Laos memberi tambahan 6,77 poin bagi Harimau Malaya, yang kini mengoleksi total 1.155,00 poin dan naik ke posisi 119 dunia — unggul sekitar 10 poin dari Indonesia.

Situasi ini makin mengkhawatirkan karena Malaysia masih menyisakan satu laga lagi melawan Laos pada 14 Oktober mendatang. Jika kembali menang, selisih poin bisa semakin melebar, mempertegas dominasi Negeri Jiran di kawasan Asia Tenggara.

Kondisi ini menambah panjang daftar pekerjaan rumah bagi pelatih Patrick Kluivert dan jajaran PSSI. Setelah gagal membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, kini Garuda juga kehilangan gengsi di pentas Asia, bahkan tertinggal dari sang tetangga yang dulu sering mereka kalahkan.

Publik pun mulai menuntut langkah konkret dari federasi: apakah saatnya PSSI melakukan evaluasi total, atau kembali memilih untuk bertahan di jalur yang sama meski hasilnya terus menurun?