VIVA – Suhu ekstrem yang melanda wilayah Arab Saudi selama musim haji 1446 H/2025 menjadi perhatian utama, terutama bagi para jemaah dan petugas haji asal Indonesia.
Dengan suhu yang bisa melampaui 45°C di Makkah dan Madinah, risiko heat stroke atau sengatan panas menjadi ancaman nyata yang tak bisa dianggap sepele.
Prof. Taruna Ikrar, seorang ahli neurologi sekaligus anggota tim Amirul Hajj Indonesia, yang tiba di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (30/5/2025) dini hari, mengimbau para jemaah dan petugas untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi ini.
Amirul Hajj Nasaruddin Umar dan rombongan Tiba di Jeddah, Arab Saudi
Apa Itu Heat Stroke?
Heat stroke adalah kondisi medis darurat yang terjadi saat tubuh mengalami peningkatan suhu secara drastis akibat paparan panas berlebihan, disertai kegagalan sistem pendingin alami tubuh (berkeringat). Jika tidak segera ditangani, heat stroke bisa menyebabkan kerusakan organ, bahkan kematian.
Kenali Gejala Awal Heat Stroke
Prof. Taruna Ikrar menyebutkan beberapa gejala penting yang harus diwaspadai:Sakit kepala hebat, Mual atau muntah, Kulit memerah dan terasa panas, Detak jantung meningkat cepatK, ebingungan mental atau linglung
7 Tips Mencegah Heat Stroke bagi Jemaah Haji
Berikut adalah langkah-langkah preventif yang disarankan Prof. Taruna untuk mencegah heat stroke selama menjalankan ibadah haji:
1.Minum Air Secukupnya Secara Teratur
Pastikan tubuh tetap terhidrasi. Jangan menunggu haus untuk minum, karena itu bisa jadi tanda dehidrasi sudah mulai terjadi.
2.Gunakan Pelindung dari Panas
Pakailah payung, topi lebar, atau sorban untuk menghindari paparan langsung sinar matahari.
3.Hindari Aktivitas Fisik Berat di Jam Panas
Usahakan untuk tidak beraktivitas di luar ruangan antara pukul 10.00–15.00 waktu setempat, ketika suhu berada di titik tertinggi.
4.Istirahat Secukupnya di Tempat Sejuk
Luangkan waktu untuk beristirahat secara berkala di tempat teduh atau ber-AC agar suhu tubuh tetap stabil.
5.Kenakan Pakaian Ringan dan Menyerap Keringat
Pilih pakaian longgar dan berbahan katun agar tubuh tetap bisa bernapas dan tidak terperangkap panas.
6.Pantau Kondisi Kesehatan Harian
Perhatikan tanda-tanda kelelahan atau dehidrasi sejak dini dan segera konsultasikan ke petugas kesehatan haji bila merasa tidak nyaman.
7.Utamakan Keselamatan daripada Kepatuhan Jadwal
Jangan memaksakan diri mengikuti seluruh rangkaian ibadah jika kondisi tubuh tidak memungkinkan. Keselamatan adalah bagian dari ibadah.
Dengan meningkatnya suhu ekstrem tahun ini, para jemaah diimbau untuk tidak mengabaikan kondisi tubuh dan segera bertindak jika muncul gejala heat stroke. "Ibadah yang baik adalah ibadah yang dilakukan dengan aman dan sehat," pungkas Prof. Taruna.
Halaman Selanjutnya
Prof. Taruna Ikrar menyebutkan beberapa gejala penting yang harus diwaspadai:Sakit kepala hebat, Mual atau muntah, Kulit memerah dan terasa panas, Detak jantung meningkat cepatK, ebingungan mental atau linglung